Kompas TV nasional politik

Serukan Perlawanan Kubu Moeldoko, AHY: Dosa kalau Kita Diam Saja

Kompas.tv - 7 Maret 2021, 19:38 WIB
serukan-perlawanan-kubu-moeldoko-ahy-dosa-kalau-kita-diam-saja
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Sumber: Instagram agusyudhoyono dan KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Penulis : Fadhilah

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) menyerukan perlawanan terhadap kubu Moeldoko yang dianggap mengambil alih kekuasaan melalui Kongres Luar Biasa (KLB).

AHY mengatakan bahwa pihaknya telah berkonsolidasi dengan para petinggi dan dewan kehormatan Partai Demokrat serta ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari 34 provinsi.

"Partai kita sedang menghadapi ujian dan tantangan, tetapi bukan sekadar menjaga kedaulatan dan kehormatan Partai Demokrat, ada masalah yang lebih besar dan lebih serius di negeri ini yaitu matinya demokrasi," ujar AHY di depan para kader Partai Demokrat sebagaimana tayangan Breaking News KOMPAS TV, Minggu (7/3/2021).

Baca Juga: AHY Ungkap Ada Masalah Lebih Besar dan Serius dari Sekadar Konflik Partai Demokrat

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut bahwa kelompok yang menggelar KLB dan menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum partai merupakan komplotan yang menghalalkan segala cara demi memperoleh kekuasaan.

"Jadi kalau ada pihak-pihak tertentu termasuk GPKPD, Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, dengan tidak mengindahkan segala aturan, tidak mengindahkan konstitusi Partai Demokrat AD dan ART, artinya mereka semua itu layaknya gerombolan yang tidak memiliki etika dan norma hukum," kata AHY.

Dia lantas menyerukan perlawanan kepada kubu yang berusaha mengambil alih kekuasaan melalui KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Kalau ada kejahatan, pelanggaran hukum yang dibiarkan di negeri kita, di pekarangan kita, dosa bagi kita kalau kita diam saja. Buruk bagi rakyat kalau kita tidak berani bersuara," tegasnya.

AHY menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, Demokrat merupakan partai politik yang berdaulat dan telah disahkan oleh negara dan pemerintah.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x