Kompas TV nasional politik

Ditandai Cap Jempol Darah, Demokrat DKI Jakarta Ikrarkan Setia pada AHY

Kompas.tv - 7 Maret 2021, 15:22 WIB
ditandai-cap-jempol-darah-demokrat-dki-jakarta-ikrarkan-setia-pada-ahy
DPD Partai Demokrat DKI Jakarta menggelar aksi cap jempol darah di Sekretariat DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Jalan Bambu Apus Raya, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/3/2021). (Sumber: TRIBUN JAKARTA/NUR INDAH FARRAH)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Menanggapi kongres luar biasa (KLB) tandingan Partai Demokrat di Deli Serdang beberapa waktu lalu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta langsung menggelar apel siaga

Apel tersebut digelar pada Minggu, 7 Maret 2021. Dalam kegaiatan itu, dilakukan ikrar setia kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dengan cara menandatangani pakai cap jempol darah.

Baca Juga: Partai Demokrat Kubu Moeldoko Berpeluang Dapat SK Kemenkumham karena Dinilai Sudah Direstui Jokowi

Ketua DPD Partai Demokrat DKI, Santoso, mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan setia terhadap kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia juga menegaskan, Kongres Luar Biasa ( KLB) di Deli Serdang yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat adalah abal-abal alias palsu.

"Sebagai bukti dukungan dan kecintaan Kami, kader Partai Demokrat DKI Jakarta hari ini melakukan apel siaga penandatanganan dan cap jempol darah sebagai bentuk dukungan dan loyalitas kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono," kata Santoso dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (7/3/2021).

Baca Juga: Cerita Mashadi Ditawari DP Rp 30 Juta untuk Ikut KLB Demokrat, Tegas Menolak dan Tetap Dukung AHY

Santoso mengatakan, sejak awal berembusnya gerakan kudeta, kader Partai Demokrat DKI Jakarta menyatakan setia kepada hasil Kongres V Maret 2020 yang menetapkan AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Menurut dia, terselenggaranya KLB pada Jumat (5/3/2021) lalu menunjukkan adanya oknum kekuasaan yang terlibat.

Oleh karena itu, Santoso meminta pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM tidak melegalkan kepengurusan Demokrat hasil KLB Deli Serdang.

Baca Juga: Ketum Angkatan Muda Demokrat: Terpilihnya Moeldoko Bukan Dagelan atau Untuk Cari Sensasi

“Sikap kami juga sebagai bentuk agar kebenaran ditegakkan serta membuka hati pemerintah untuk tidak berbuat dzalim kepada Partai Demokrat,” ucap Santoso.

Sebagaimana diketahui, Demokrat belakangan ini tengah dilanda berbagai polemik.
Puncaknya adalah terselenggaranya KLB kubu kontra-AHY yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Dalam KLB tersebut menunjuk Moeldoko didapuk sebagai Ketua Umum Demokrat menggantikan AHY.

Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Anggap KLB Demokrat di Sumut Hanya Temu Kader, Pengurus Resmi Masih AHY

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen, di KLB, Jumat (5/3/2021).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x