Kompas TV regional berita daerah

Pertumbuhan Kubah Lava Merapi yang Berada di Tengah Sulit Terpantau, Begini Solusinya

Kompas.tv - 5 Maret 2021, 18:13 WIB
pertumbuhan-kubah-lava-merapi-yang-berada-di-tengah-sulit-terpantau-begini-solusinya
Gunung Merapi memiliki dua kubah lava, di sisi barat daya dan tengah. (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV-  Gunung Merapi yang memasuki fase erupsi sejak Januari 2021 diketahui memiliki dua kubah lava. Kubah lava Merapi itu berada di tebing sisi barat daya dan di tengah.

Keduanya terus tumbuh seiring peningkatan aktivitas erupsi Merapi. Meskipun demikian pertumbuhan kubah lava Merapi yang berada di tengah lebih sulit dipantau ketimbang yang berada di tebing.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta merilis informasi terbaru soal pertumbuhan dua kubah lava Merapi, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Menghitung Laju Pertumbuhan Dua Kubah Lava Gunung Merapi

Volume kubah lava barat daya mencapai 711.000 meter kubik per 5 Maret 2021. Rata-rata, laju pertumbuhan kubah lava per hari 4 Januari sampai 5 Maret adalah 13.900 kubik per hari dan pada hari ini baru tercatat 8.300 meter kubik.

Sementara kubah lava yang berada di tengah kawah hanya bisa dilihat dari sisi tenggara. Diperkirakan pertumbuhan kubah lava sekitar 200.000 meter kubik dengan ketinggian sekitar 45 mteter. Ada kenaikan lima meter sejak pengukuran terakhir pada 1 Maret 2021.

“Kami memantau kubah lava di tengah dari sisi tenggara karena itu yang paling memungkinkan,” ujar Hanik Humaida, Kepala BPPTKG Yogyakarta, dalam jumpa pers virtual, Jumat (5/3/2021).

Menurut Hanik, secara eksak pengukuran kubah lava Merapi yang berada di tengah harus menerbangkan drone. Akan tetapi, hal itu tidak mungkin dilakukan saat ini karena kecepatan arah angin tidak mendukung.

Baca Juga: Potensi Bahaya Dua Kubah Lava Baru Gunung Merapi, Seperti Apa?

Ia menyebutkan saat ini kecepatan angin di puncak Merapi berkisar 30 kilometer per jam, bahkan pernah mencapai di atas 60 kilometer per jam.

Saat kecepatan angin di puncak Merapi 20 kilometer per jam, ia pernah menerbangkan drone untuk melakukan pengukuran kubah lava di tengah.

“Tapi ternyata juga belum bisa, malah drone-nya hilang,” ucap Hanik.

Cuaca ekstrem seperi sekarang menyulitkan pengukuran kubah lava Merapi yang berada di tengah. Sebagai solusi, BPPTKG Yogyakarta menggunakan thermal cam dan CCTV tambahan untuk memantau.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.