Kompas TV internasional kompas dunia

Ditahan 23 Tahun Untuk Dihukum Mati, Pria Ini Akhirnya Dibebaskan dan Diberi Kompensasi Rp7,1 Miliar

Kompas.tv - 5 Maret 2021, 16:46 WIB
ditahan-23-tahun-untuk-dihukum-mati-pria-ini-akhirnya-dibebaskan-dan-diberi-kompensasi-rp7-1-miliar
Curtis Flower akhirnya dibebaskan setelah dinyatakan tak bersalah seusai 23 tahun dipenjara dan menunggu hukuman mati. (Sumber: Starz)
Penulis : Haryo Jati

MISSISSIPI, KOMPAS.TV - Seorang pria akhirnya dinyatakan tak bersalah setelah 23 tahun dipenjara dan akan dihukum mati.

Sosok bernama Curtis Flowers itu pun akan diberikan kompensasi sebesar 500.000 dolar AS atau setara Rp7,1 miliar.

Flowers sebelumnya dihukum mati pada 2010, karena kasus empat penembakan di sebuah toko di Winona, Mississippi pada 1996.

Baca Juga: Viral Polisi Myanmar Tembak Mati Demonstran dari Jarak Dekat, Ini Kata Utusan PBB

Korbannya adalah pemilik toko, Bertha Tardy, dan ketiga karyawannya, Carmen Rigby, Robert Golden dan Derrick Stewart.

Flowers sendiri terus mengajukan dirinya tak bersalah sejak 1996 hingga 2019, sedangkan jaksa penuntut yang sama, sebanyak enam kali menegaskan dia bersalah.

Akhinya dia dinyatakan tak bersalah setelah Mahkamah Agung menetapkan Jaksa Penuntut, Doug Evans telah memblokir juri kulit hitam pada persidangan Flowers dengan niat diskriminatif.

Baca Juga: Kyal Sin, "Angel" yang Ditembak Mati Polisi Myanmar Ternyata Ingin Sumbangkan Organ Tubuhnya

Pada pemilihan suara di pengadilan, Flowers mendapat keunggulan 7-2 untuk membalikkan dakwaan terhadapnya menjadi kesalahan pada kejaksaan.

“Angka telah berbicara dengan keras. Selama empat persidangan pertama, ada 36 calon juri berkulit hitam yang bisa dijadikan sasaran oleh negara untuk melakukan tugasnya. Negara mencoba untuk menyerang ke-36 calon juri itu,” kata Hakim Brett Kavanaugh dilansir Daily Star.

Flowers pada pekan ini juga mendapatkan biaya kompensasi sebesar 500.000 dolar AS (Rp7,1 miliar).

Selama 23 tahun, Flowers hanya berada di sel tahanannya dan akhirnya dibebaskan pada 2019, setahun setelah pemakaman ibunya.

Baca Juga: Wajahnya Dicabik Tujuh Anjing Pitbull, Pria Ini Akhirnya Tewas

Dia pun mengungkapkan bagaimana kehidupannya berjalan saat dipenjara.

“Hal terburuk yang bisa ada impikan. Yah, ini seperti mimpi buruk, Anda selalu mendengar suara berisik setiap malam. Ada saja napi yang baru saja membentak. Beberapa ada yang kehilangan. Mereka bertingkah sepanjang malam,” katanya.

Ketika meninggalkan penjara Parcham di Mississipi, Flowers terus menggadeng tangan suadarinya, dan merasakan berjalan tanpa rantai lagi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x