Wagub DKI Sebut Hasil Penjualan Saham Bir di Delta Bisa untuk Kepentingan Masyarakat

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan Provinsi DKI dan masyarakat Jakarta tidak akan dirugikan dengan penjualan saham bir di Delta. Ariza mengatakan, hasil penjualan saham bir di Delta bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga Jakarta.

“Jadi kalau itu dijual kepada publik, uangnya diterima kembali, bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. Umpamanya untuk kepentingan covid, kepentingan Pendidikan, kepentingan masyarakat umum umpamanya untuk infrastruktur,” kata Ahmad Riza Patria, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga: Soal Saham Bir DKI, Anies Diminta Tegas seperti Jokowi Cabut Investasi Miras

Ariza menuturkan menjual saham bir di Delta merupakan upaya Anies Baswedan menepati janji politiknya saat maju Pilkada DKI dengan Sandiaga Uno. Sebagai pemenang, kata Ariza, Anies tentu harus memenuhi janji-janjinya saat kampanye kepada masyarakat Jakarta.

“Setiap pemimpin memiliki janji kampanye. Ketika terpilih berarti yang terpilih harus memenuhi janjinya. Kemudian masyarakat kan menagih janji. Tugas kami memenuhi janji,” kata Ariza.

Namun, sambungnya, untuk merealisasikan penjualan saham bir di Delta, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak bisa memutuskan sendiri. Pemprov DKI, kata Ariza, harus mendapat persetujuan dari temen-temen DPRD.

“Kita tunggu saja. Di DPRD nanti tentu akan dilakukan pengkajian. Apakah keinginan dari Pemprov, dari kami untuk menjual saham PT Delta dimungkinkan atau tidak. Ya kita bisa diskusi. Kenapa Pemprov ingin menjual punya alasan,” ujarnya.

Baca Juga: Anies Ditantang Lepas Saham Bir Miras PT Delta, Tiga Kali Kirim Surat Ditolak DPRD

“Nanti temen-temen DPRD silahkan dikaji, dipelajari, dibahas. Perlu atau tidak dijual. Setelah dijual kan nanti ada pembahasan, kira-kira uangnya mo dipake buat apa yang lebih bermanfaat,” tambahnya.

Ariza mengakui, hingga kini respons DPRD belum sepenuhnya menyetujui keinginan Pemprov DKI yang ingin menjual saham bir di PT Delta. Untuk itu, sambung Ariza, pihaknya akan berupaya untuk melakukan diskusi dengan argumentasi yang rasional konstruktif.

“Nanti teman-teman DPRD kan bisa secara bertahap memberikan masukan-masukannya. Perlu atau tidak, bisa atau tidak, boleh atau tidak,” ucapnya.