Kompas TV nasional sosial

Pekerja Kreatif Seni dan Event di Indonesia Kirim Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi, Begini Isinya

Kompas.tv - 3 Maret 2021, 15:59 WIB
pekerja-kreatif-seni-dan-event-di-indonesia-kirim-surat-terbuka-untuk-presiden-jokowi-begini-isinya
Ilustrasi pekerja kreatif seni dan event di Indonesia mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi. (Sumber: Youtube Setpres)
Penulis : Switzy Sabandar

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pekerja kreatif seni dan event di Indonesia mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi. Surat yang berasal dari beragam asosiasi dan perkumpulan pekerja seni dan event itu meminta Presiden Jokowi memberikan kelonggaran untuk kembali mengadakan pertunjukan atau acara secara offline (luring) dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.

Sederet asosiasi dan perkumpulan yang mengirim surat terbuka untuk Presiden Jokowi ini, antara lain Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), Asosiasi Visual Jockey Indonesia (AVJI), Indonesian Artist Manager Association (Imarindo), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Forum Jazz Indonesia, Indonesia Event Industry Council (Ivendo), Forum Backstagers Indonesia, Penata Cahaya Indonesia (Pecahin), Federasi Serikat Musisi Indonesia (Fesmi), Stage Management Community (Stamina), Solidaritas Pekerja Musik Indonesia (SPMI), dan Jogja Festivals.

“Lewat surat terbuka ini kami ingin memulai kembali beragam konser, pertunjukan, dan acara, tetapi dengan kehati-hatian, bahkan kami bersedia ikut mengkampanyekan vaksinasi Covid-19 dalam setiap acara yang kami usung,” ujar Anas Syahrul Alimi, perwakilan APMI, Rabu (3/3/2021).

Baca Juga: Viral Surat Terbuka dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam Minta Jokowi Divaksin Ulang, Ini Kata IDI

Surat terbuka untuk Presiden Jokowi ini juga diteruskan kepada Menterti Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kapolri, Ketua Komisi X DPR, Menteri kesehatan, dan Ketua Satgas Covid-19 Indonesia.

Berikut isi surat terbuka dari pekerja kreatif seni dan event di Indonesia untuk Presiden Jokowi

Yang mulia Bapak Presiden yang kami hormati,

Bulan ini, setahun lalu, Bapak Presiden Jokowi mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Indonesia. Sejak itu, kehidupan kita tak pernah lagi sama. Kita terpaksa beradaptasi dengan mode pasif: bertahan dari virus dan kematian, dari keputusasaan dan pesimisme, hingga kekecewaan dan hasrat saling menyalahkan.

Setelah setahun berlalu, ternyata banyak yang mampu bertahan. Kita semua, yang berhasil bertahan sejauh ini, bisa menyaksikan dimulainya vaksinasi; dan dari sanalah kita bisa melihat terang. Penting untuk merespons momentum itu dengan langkah terukur. Caranya dengan menggerakkan sektornya sebagai bagian penyelesaian pandemi dan dampak-dampaknya.

Sejak Maret tahun lalu, hingga kini, kami menghentikan keramaian demi melindungi kesehatan masyarakat. Kini tibalah saatnya kami terlibat lebih aktif menyelesaikan pandemi lewat pengalaman, kapasitas dan jejaring yang kami miliki.

Ya, kami ingin memulai lagi, tapi kami sangat ingin memulainya dengan hati-hati. Tergesa-gesa akan membuat terang yang mulai tampak bisa padam kembali karena kecerobohan. Pengalaman melewati pahitnya bulan-bulan paling kritis pandemi menjadi bekal untuk menyikapi momentum dengan kepala dingin.

Hiburan memang penting, tapi kami sadar tak ada yang lebih penting selain keselamatan. Kami memang ingin sektor kami bisa berjalan kembali, namun kami tahu bahwa kami tidak boleh egois sehingga wajib mengintegrasikan kerja-kerja kami dengan agenda penyelesaian pandemi.

Baca Juga: Pemerintah Jawab Surat Terbuka Investor Asing Soal UU Cipta Kerja

Kami memiliki jejaring persona yang punya kapasitas mempengaruhi pengikutnya untuk menyukseskan kampanye vaksinasi nasional. Reputasi dan pengalaman kami di bidang event (baik corporate, private hingga social event) dapat dimanfaatkan untuk merancang dan mengelola aktivasi kampanye vaksinasi. Seiring makin berlimpahnya pasokan vaksin, padu-padan antara event kecil, sedang dan besar dengan agenda vaksinasi masyarakat menjadi mungkin direalisasikan bersama.

Beri kami kepercayaan memutar lagi roda industri kreatif secara bertahap. Kami siap menjalankan CHSE, penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) yang telah disiapkan Kemenparekraf -dan kami bersedia diaudit setiap saat.

Reputasi kami selama ini salah satunya terbentuk oleh kenyamanan dan keselamatan penonton (publik) saat menikmati apa pun bentuk dan skala kegiatan kami. Dengan rendah hati kami menawarkan diri memanfaatkan pengalaman tersebut untuk mendukung agenda pemerintah menuntaskan pandemi dan dampak-dampaknya, baik dampak pada kesehatan masyarakat hingga pada seni dan budaya.

Baca Juga: Surat Terbuka Wakil Ketua MUI Anwar Abbas Kepada Nadiem Soal Seragam Sekolah



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x