Kompas TV nasional sosial

Lega, Guru Honorer Tetap Dapat Vaksin Covid-19, Ini Kata Mendikbud Nadiem Makarim

Kompas.tv - 26 Februari 2021, 16:05 WIB
lega-guru-honorer-tetap-dapat-vaksin-covid-19-ini-kata-mendikbud-nadiem-makarim
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers bersama Mendikbud Nadiem Makarim dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meninjau vaksinasi Covid-19 untuk guru, tenaga kependidikan dan dosen di SMA Negeri 70, Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). (Sumber: Kompas.com/ (Dok. YouTube Sekretariat Presiden)
Penulis : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah mulai melakukan vaksinasi Covid-19 bagi guru, tenaga pendidik dan dosen di Indonesia yang ditargetkan selesai akhir Juni 2021.

Tapi bagaimana dengan nasib para guru-guru honorer? 

Apakah mereka juga termasuk sebagai bagian dari yang mendapat vaksin Corona? Tenang, pemerintah memastikan bahwa guru honorer tetap menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19. 

Baca Juga: Kemenkes Targetkan Vaksinasi Wartawan, Guru, Hingga Tokoh Agama Selesai Bulan Mei

"Ya itu semua guru, termasuk honorer dua tahap, dua kali vaksinasi. Ya dong, karena kan setiap vaksinasi harus dua kali, dua fase. Jadi itu adalah untuk semua tenaga pendidik, benar-benar semua tenaga pendidik," kata Nadiem kepada wartawan di SMAN 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan saat pemberian vaksin Covid-19 kepada guru, Rabu (24/2/2021).

Menurut Nadiem sebanyak 5,5 juta tenaga pendidik di Indonesia ditargetkan mendapatkan vaksin Covid-19. Setelah vaksinasi selesai pada akhir bulan Juni 2021.

"Targetnya Insya Allah akan berusaha sebesar mungkin. Akhir Juni nanti 5 juta dari guru dan tenaga kependidikan itu bisa divaksinasi. Itu adalah sasaran kami dan sasaran pemerintah pusat," papar Nadiem.

Baca Juga: PGRI Jateng bantu guru honorer hadapi seleksi PPPK

Nadiem mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk guru, tenaga pendidik, dan dosen di Indonesia akan diprioritaskan dari jenjang termuda atau paling dasar, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Menurut Nadiem, jenjang pendidikan yang termuda merupakan jenjang yang paling sulit melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Kami juga telah memutuskan, misalnya ada alokasi vaksin, jadi diberikan untuk jenjang guru atau tenaga pendidikan yang muda dulu SD, PAUD, SLB, baru SMP, SMA dan SMK, baru ke perguruan tinggi,” kata Nadiem.

Baca Juga: Viral Guru Honorer Curhat Soal Gaji dimedia Sosial Berbuntut Pemecatan

Lebih lanjut mantan Bos GO-JEK ini  mengatakan, jenjang pendidikan terendah dianggap paling membutuhkan belajar tatap muka.

Meskipun demikian, Nadiem menyebutkan, proses belajar tatap muka nantinya tetap menerapkan protokol kesehatan dari Kemenkes dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, guru, tenaga pendidik, dan dosen menjadi prioritas agar proses kegiatan belajar tatap muka bisa dilakukan pada tahun ajaran baru pada bulan Juli 2021.

Jokowi pun berharap, kegiatan belajar tatap muka di bulan Juli nanti bisa berjalan normal.

Baca Juga: Komisi 10 Minta Nadiem Makarim Batalkan Pemecatan Guru Honorer di Sulsel Gara-Gara Unggah Gaji

“Saya kira targetnya itu,” pungkas Jokowi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x