Kompas TV regional berita daerah

Kembangkan Wolbachia untuk Tekan Penyebaran Demam Berdarah, UGM Raih Rekor MURI

Kompas.tv - 23 Februari 2021, 14:56 WIB
kembangkan-wolbachia-untuk-tekan-penyebaran-demam-berdarah-ugm-raih-rekor-muri
Rekor MURI untuk UGM dan WMP ini diterima Adi Utarini saat menjadi narasumber dalam talkshow Jaya Suprana Show pada Januari 2021. (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Peneliti UGM dan World Mosquito Program (WMP) meraih penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) sebagai pelopor penelitian dengan teknik menggunakan nyamuk ber-Wolbachia untuk mengurangi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Rekor MURI untuk UGM dan WMP ini diterima Adi Utarini saat menjadi narasumber dalam talkshow Jaya Suprana Show pada Januari 2021.

Penelitian ini merupakan kolaborasi antara Pusat Kedokteran Tropis, FKKMK UGM, bersama Monash University, dan atas dukungan pendanaan penuh dari Yayasan Tahija selama 10 tahun terakhir. Pengembangan teknologi Wolbachia untuk pengendalian DBD merupakan inovasi yang sangat bagus, dengan hasil efikasi Wolbachia yang tinggi dalam menurunkan 77 persen kasus DBD.

Dari penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa Wolbachia yang terdapat di 50 persen jenis serangga, efektif menghambat replikasi virus dengue pada tubuh nyamuk Aedes aegypti sehingga kemungkinan penularan ke manusia menjadi sangat kecil.

Baca Juga: Alasan Keluarga Alumni UGM Gandeng Padi Reborn Cover Ulang Lagu Kagama Bhakti

Pada semester kedua 2020, WMP Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan melakukan perluasan manfaat Wolbachia, khususnya di area Kota Yogyakarta yang belum mendapatkan intervensi Wolbachia.

Hingga akhir Desember 2020, persentase Wolbachia di area pelepasan sudah 60 persen. Selain melakukan monitoring nyamuk ber-Wolbachia di Kota Yogyakarta, pada 2021 WMP Yogyakarta berfokus pada persiapan implementasi Wolbachia di Kabupaten Sleman.

Rektor UGM Panut Mulyono bersyukur dengan capaian yang diraih UGM. Ia menilai kerjasama lembaga pendidikan dengan lembaga filantropi seperti Yayasan Tahija ini perlu terus dikembangkan agar menghasilkan inovasi-inovasi yang solutif atas permasalahan di masyarakat.

“Pemerintah harus mendukung hasil-hasil riset yang sudah terbukti manfaatnya untuk diimplementasikan secara lebih luas. Untuk teknologi Wolbachia semoga bisa diimplementasikan di daerah lainnya di luar Yogyakarta, khususnya daerah-daerah dengan kasus DBD yang tinggi,” ucapnya dalam siaran pers, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga: UGM Raih Peringkat Satu 4ICU UniRank 2021, Ini yang Dinilai

Ketua Yayasan Tahija, Trihadi Saptoadi,  menyampaikan UGM memang layak mendapatkan anugerah istimewa berupa rekor MURI ini karena telah memberikan yang terbaik bagi para penelitinya dan dukungan institusi yang luar biasa.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x