Oleh: Trias Kuncahyono, Jurnalis Harian Kompas
I
Suatu hari, saya bertanya lewat WA kepada Pak Abdillah Toha. “Pak, bagaimana rumusan yang paling sederhana untuk membedakan antara negarawan dan politisi?”
Membaca pertanyaan saya itu, Pak Abdillah Toha membalasnya dengan tertawa, “Hahaha…” Tetapi, lalu melanjutkan dengan menulis, “Ada adagium terkenal, Pak. Statesmen think of the next generation, politicians think of the next election.”
Membaca jawaban Pak Abdillah Toha, saya ingat yang dikemukakan oleh teolog Amerika, James Freeman Clarke (1810-1888). Clarke melanjutkan adagium itu dengan mengatakan, “A politician looks for the success of his party; a statesman for that of his country.”
Seorang sahabat berkomentar setelah saya bercerita, kalau pertanyaanmu itu disodorkan pada orang Amerika (AS), maka orang yang kamu tanya akan menunjukkan uang 100 dollar AS dan mengatakan, “Lihat ini, gambar wajah Benjamin Franklin.” Lalu, menyodorkan uang lima dollar AS dan mengatakan, “Yang ini wajah Abraham Lincoln.”
Benjamin Franklin (1706-1790) meski tidak pernah menjabat sebagai presiden, tetapi dikenal sebagai Bapak Bangsa, diplomat, ilmuwan, publisher, dan penemu (pencipta) mashsyur. Franklin membantu merancang Deklarasi Kemerdekaan (Declaration of Independence) dan Konsitusi AS. Itulah sebabnya, Benjamin Franklin yang berjasa dalam kelahiran Amerika disebut sebagai negarawan utama. Dan, wajahnya diabadikan dalam uang seratus dollar AS.
Penulis : Hariyanto Kurniawan