Pemuda Dubai Curi Bayi Unta Demi Hadiah Ultah Pacar Tercinta, Ketahuan, Lalu Keduanya Ditahan Polisi

DUBAI, KOMPAS.TV - Polisi Dubai menangkap seorang pemuda dengan tuduhan mencuri seekor anak unta baru yang diberikan kepada pacarnya pada hari ulang tahunnya, seperti dilaporkan surat kabar di Uni Emirat Arab yang dilansir Associated Press, Rabu, (17/02/2021)

Pemilik bayi unta cantik dan lucu itu melaporkan pencurian bayi unta dari peternakan mereka awal bulan ini, menurut surat kabar lokal National, mendorong polisi Dubai untuk menggeledah area tersebut namun pulang ke kantor tanpa hasil.

Beberapa hari kemudian, seorang pria Emirat menelepon pihak berwenang melaporkan dirinya melihat seekor unta tersesat telah berkeliaran di peternakannya sekitar 3 kilometer (hampir 2 mil) jauhnya.

Saat diinterogasi, kisah pria itu berantakan, menurut polisi di Dubai.

Baca Juga: Keju Unta dari Sahara Barat, Incaran Para Turis

Dia segera mengaku masuk tanpa izin di peternakan tetangganya untuk mencuri bayi unta langka buat pacarnya, kata laporan itu. Awalnya, pemuda itu ingin mengambil unta dewasa, tapi tidak sanggup, akhirnya karena kagok terlanjur berada didalam, dia memutuskan untuk mengambil bayi unta lucu yang baru lahir.

Setelah beberapa lama, pemuda itu kepikiran dan kuatir ketahuan sehingga memutuskan untuk melepaskan unta itu. Usa melepaskan, pria itu melaporkan kepada polisi, dirinya melihat unta itu berkeliaran di peternakannya, kata surat kabar itu.

Polisi mengembalikan unta itu kepada pemiliknya dan menangkap tersangka dan pacarnya atas tuduhan pencurian dan membuat pernyataan palsu, kata National.

Baca Juga: Digigit Unta, Seorang Laki-Laki Dilarikan ke Rumah Sakit

Hari-hari telah lama berlalu ketika unta menjadi bagian penting dari kehidupan di Dubai, yang sekarang menjadi kota bertabur gedung pencakar langit futuristik di Teluk Persia.

Tetapi beberapa terus memelihara unta untuk makanan dan susu.

Balap unta tetap menjadi hobi yang disayangi di federasi tujuh kerajaan gurun dan kontes kecantikan unta rutin dilaksanakan di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, membuat pedagang dan kolektor bersedia membayar jutaan dolar untuk keturunan yang paling berharga.