Kompas TV regional viral

Alasan Alesya Kafelnikova Berpose Telanjang di Punggung Gajah di Bali: untuk Perlindungan Hewan

Kompas.tv - 17 Februari 2021, 21:48 WIB
alasan-alesya-kafelnikova-berpose-telanjang-di-punggung-gajah-di-bali-untuk-perlindungan-hewan
Model asal Rusia bernama Alesya Kafelnikova mengunggah video dirinya telanjang di atas gajah Sumatera ke Instagram. Ia mengaku hal itu untuk melindungi gajah. (Sumber: Instagram/kafelnikova_a)
Penulis : Ahmad Zuhad

BALI, KOMPAS.TV - Seorang model asal Rusia bernama Alesya Kafelnikova membuat heboh dunia maya karena tampil telanjang di atas gajah Sumatera. Kafelnikova mengaku tindakan itu memiliki tujuan sendiri.

Kafelnikova tampil tanpa busana dalam video pendek di akun Instagram @kafelnikova_a pada Sabtu (13/2/2021). Dalam video itu ia terlihat sedang menunggangi gajah.

Latar video itu adalah di pulau Bali. Perempuan berusia 22 tahun itu menuliskan keterangan pendek untuk video itu, yaitu “Natural vibes”.

Baca Juga: Senyum Sumringah Ali Sutrisno, Warga Tuban yang Dapat 15 M Borong 4 Mobil dan Tanah, Ini Kisahnya!

Kafelnikova adalah putri mantan petenis nomor satu dunia Yevgeny Kafelnikov, peraih gelar juara turnamen tenis Grand Slam Prancis Terbuka 1996 dan Australia Terbuka 1999. Perempuan kelahiran Moscow memulai karirnya sebagai model pada 2015.

Ia lebih sering tinggal di Paris dan London. Namun, Kafelnikova baru-baru ini juga menikmati hidup dengan melukis dan melakukan yoga di Bali.

Kafelnikova juga bekerja untuk agensi model Balistarz.

Meski tindakan itu kontroversial, para pengikut Kafelnikova mengirimkan dukungan padanya. Kafelnikova sendiri mengaku, aksinya ini adalah bentuk kampanye perlindungan gajah.

Baca Juga: Mengenal Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama Indonesia di Google Doodle Hari Ini

"Itu pengambilan gambar untuk perlindungan hewan. Tentang kehidupan alam," kata Kafelnikova, dikutip dari detikcom.

Mengutip situs WWF,  lembaga konservasi internasional IUCN menetapkan spesies gajah Sumatera dan gajah Kalimantan berstatus kritis terancam punah.

“Populasi gajah Sumatera pada 2017, diperkirakan sekitar 1.694 – 2.038 individu yang tersebar di tujuh provinsi, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung yang berada di 36 kantong habitat,” kata Kepala BKSDA Aceh Agus Irianto.

Forum Konservasi Gajah Indonesia Dony Gunaryadi mengatakan, 700 gajah Sumatera mati karena perburuan dan racun manusia sepanjang 10 tahun terakhir.

Hukum Indonesia sendiri memayungi perlindungan gajah. UU No.5 tahun 1990 dan PP 7/1999 memberi sanksi pidana bagi pelaku pemburu gajah.

Baca Juga: Kelaparan dan Ada Luka Sajam di Kepala, Tiga Orang Utan Ini Berhasil Diselamatkan

Namun, populasi gajah tetap terdesak. Penyebab lain gajah terdesak adalah pembabatan hutan untuk perkebunan, pertanian, dan aktivitas manusia lain. Gajah terpaksa berpisah dalam kelompok-kelompok kecil dan sulit berkembang biak.

“Jika ini terus terjadi, tanpa ada perburuan gajah sumatera bisa lenyap dengan sendirinya, karena hidup dalam wilayah terbatas. Sebagai contoh, ada kelompok kecil di Aceh Tenggara yang harus direlokasi untuk disatukan dengan kelompok lain. Tentu saja, masalah ini harus segera dicarikan solusi,” jelas Koordinator Perlindungan Satwa Liar Forum Konservasi Leuser (FKL) Dedi Yansyah, dikutip dari Mongabay.

Karena tergusur dari hutan, gajah sering masuk ke pemukiman manusia dan mengundang konflik gajah-manusia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x