Kompas TV internasional kompas dunia

Iran Kembali Tegaskan Anti Senjata Nuklir, Menyusul Kontroversi Pernyataan Menteri Intelijennya

Kompas.tv - 15 Februari 2021, 22:21 WIB
iran-kembali-tegaskan-anti-senjata-nuklir-menyusul-kontroversi-pernyataan-menteri-intelijennya
Penampakan pembangunan fasilitas nuklir di Fordo, Iran, melalui tangkapan satelit. Iran hari Senin (15/02/2021) menegaskan kebijakan negara itu adalah menentang senjata nuklir, sesuai dengan garis yang ditentukan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Sumber: Maxar Technologies via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo

TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran hari Senin (15/02/2021) menegaskan kebijakan negara itu adalah menentang senjata nuklir, sesuai dengan garis yang ditentukan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Seperti dilansir AFP hari Senin, "Posisi Iran tidak berubah. Kegiatan nuklir Iran tetap bersifat damai, dan akan terus damai," tutur juru bicara kementerian luar negeri Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan pers.  

"Fatwa pemimpin tertinggi yang melarang senjata pemusnah massal dan senjata nuklir tetap berlaku," tambahnya, menyitir fatwa Ayatollah Ali Khamenei.

Penegasan itu menganulir pernyataan kontroversial menteri intelijen Iran Mahmoud Alavi minggu lalu, yang mengatakan agar Iran jangan sampai disalahkan bila terus dipojokkan sehingga membangun bom nuklir.

Baca Juga: Angkatan Darat Iran Uji Coba Rudal Pintar Jarak Pendek Berdaya Jangkau 300km

"Industri nuklir kami tetap industri yang bersifat damai. Pemimpin tertinggi secara eksplisit menyatakan dalam fatwa beliau," tutur Alavi. 

Namun Alavi mengatakan,"Bila seekor kucing dipojokkan, perilakunya akan berubah..bila mereka mendorong Iran ke pojok, maka itu bukan salah Iran tapi salah mereka yang memojokkan (Iran)," tutur Alavi pada sebuah wawancara di saluran TV pemerintah Iran 8 Februari lalu. 

Namun Alavi menegaskan,"Pada kondisi normal, Iran tidak punya niat atau rencana (seperti itu),"

Menteri Intelijen Iran hanya bisa ditunjuk dan dicopot dengan persetujuan pemimpin tertinggi. 

Baca Juga: Tiga Negara Besar Eropa Desak Iran Hentikan Produksi Logam Uranium



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x