Kompas TV entertainment lifestyle

Hari Valentine, Ternyata Ada Kisah Tragis di Balik Hari yang Identik dengan Cinta dan Kasih Sayang

Kompas.tv - 14 Februari 2021, 13:33 WIB
hari-valentine-ternyata-ada-kisah-tragis-di-balik-hari-yang-identik-dengan-cinta-dan-kasih-sayang
Ilustrasi surat untuk kado Hari Valentine. (Sumber: Pixabay/Pezibear)
Penulis : Fiqih Rahmawati

JAKARTA, KOMPAS.TV – Di balik romantisnya Hari Valentine, ternyata ada kisah tragis dibalik Hari Kasih Sayang ini.

Kisah tragis ini berkaitan dengan sejarah Hari Valentine itu sendiri yang memiliki sejumlah versi tersendiri. Namun, kisah yang paling populer di masyarakat adalah kisah seorang uskup bernama Santo Valentine yang meninggal pada 14 Fabruari.

Meninggalnya Santo Valentine ini bermula saat Kaisar Claudius II yang memimpin Rmawi pada abad ketiga Masehi memutuskan untuk membuat kebijakan wajib militer kepada para pemuda di sana.

Menurutnya, pria yang berkontribusi menjadi tentara lebih baik daripada mereka menikah dan berkeluarga. Ia pun melarang adanya pernikahan bagi pemuda-pemuda untuk menjalani wajib militer.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Kota Depok Larang Siswa Rayakan Hari Valentine, Ini 5 Poin Utamanya

Santo Valentine yang tak sepakat dengan kebijakan Kaisar Claudius II pun diam-diam tetap melakukan penikahan bagi pemuda. Kedapatan melakukan tindakan yang dilarang, Santo Valentine pun ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Ia juga diancam hukuman mati oleh Kaisar Claudius II.

Selama di Penjara, Santo Valentine menjalani harinya dengan merawat narapidana lain dan putri seorang sipir yang buta. Ia berhasil menyembuhkan kebutaan sang putri sebelum kematiannya.

Sebelum dieksekusi, Valentine menuliskan sebuah surat cinta yang bertandatangan “from your Valentine”.

Beberapa abad setelahnya, tepatnya dua ratus tahun setelah kematian Santo Valentine, Paus Gelasius I pun memberikan menghormatan kepada Valentine dengan menetapkan 14 Februari sebagai peringatan kematian Valentine.

Baca Juga: Di Rumah Saja, Ini 5 Rekomendasi Kegiatan Virtual yang Bikin Hari Valentine Makin Romantis

Peringatan kematian Valentine ini juga dilakukan untuk menghentikan tradisi perayaan pesta bernama festival Lupercalia yang pada saat itu rutin dilakukan pada 13-15 Februari oleh orang-orang Romawi.

Tradisi Lupercalia ini dilakukan dengan cara mengorbankan seekor anjing dan kambing oleh para pria. Mereka menguliti kedua hewan tersebut dan menggunakannya sebagai cambuk untuk para perempuan yang diyakini akan menjadikan perempuan tersebut lebih subur.

Tradisi ini juga sekaligus dilakukan sebagai ajang perjodohan. Para pria akan mengambil nama perempuan yang ada di dalam kotak dan menyatakan cintanya.

Baca Juga: Hari Valentine Identik dengan Cokelat, Mengapa?

Selain kisah tragis yang mewarnai Hari Valentine, terdapat keterkaitan kematian Santo Valetine dengan kisah cinta romantis yang dicetuskan oleh penyair bernama Geoffrey Chaucer, penulis buku The Canterbury Tales.

Chaucer merupakan seorang penyair pada abad pertengahan yang menciptakan sebuah tradisi atau ritual pengungkapan cinta dan kekaguman secara rahasia.

Tradisi ini pun berkembang dan menyebar hingga penjuru Eropa sampai pada abad ke -19. Melalui tradisi ini, masyarakat mulai bertukar kartu ucapan tepat pada tanggal 14 Februari.

Tak hanya bertukar kartu ungkapan cinta dan kasih sayang, masyarakat juga saling bertukar hadiah di Hari Valentine, seperti cokelat, buket bunga, perhiasan, hingga barang-barang yang disukai oleh pasangannya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x