Kompas TV olahraga kompas sport

Waduh, PBSI Sebut Fisik Pebulu Tangkis Indonesia Kegemukan

Kompas.tv - 9 Februari 2021, 20:46 WIB
waduh-pbsi-sebut-fisik-pebulu-tangkis-indonesia-kegemukan
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Sumber: Twitter @INABadminton)
Penulis : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Induk cabang olahraga bulu tangkis di Tanah Air, PBSI, menyebut fisik para pebulu tangkis Indonesia mengalami kegemukan.

Hal ini pun menjadi salah satu hal yang membuat daya juang para atlet ketika tampil di sejumlah even bulu tangkis menurun.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PP PBSI, Rionny Mainaky, berani  terus terang mengkritik soal daya juang atletnya.

Baca Juga: Thailand Open 2021: Indonesia Tanpa Wakil di Babak Final

Dia menyebut hal itu tampak ketika wakil-wakil Indonesia kebanyakan tak punya daya juang dalam tiga turnamen di Thailand tersebut.

Yakni tiga turnamen berkategori BWF super 1000 di Negeri Gajah Putih pada Januari 2021 lalu.

Dalam ketiga kejuaraan itu, wakil-wakil Indonesia hanya membawa "oleh-oleh" satu gelar dari sektor ganda putri yakni pada ajang Yonex Thailand Open 2021, lewat pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Sementara sektor lainnya sarat akan bahan evaluasi.

Baca Juga: Semi Final Toyota Thailand Open 2021: Greysia/Apriyani Gagal Melangkah ke Final

Soal kondisi fisik para pebulu tangkis yang buruk juga diakui Kepala Sub Bidang Pengembangan Sport Science PP PBSI, Iwan Hermawan.

Iwan menyebut bahwa kondisi fisik para pebulu tangkis Indonesia kendor dan beberapa dari mereka tak ideal, lebih tepatnya gemuk.

“Saya akui beberapa atlet kondisi fisiknya memang masih kedodoran, jadi secara khusus saya sudah berbicara dengan para pelatih fisik,” jelas Iwan seperti dikutip Kompas.tv dari laman resmi PBSI, Selasa (9/2/2021).

Baca Juga: Hasil Toyota Thailand Open: Ahsan/Hendra Susul Greysia/Apriyani ke Semi Final

Menurut dia, dengan kondisi fisik pebulu tangkis yang buruk maka akan sulit untuk mendapatkan hasil maksimal.

“Kalau sudah overweight (gemuk), kerja ototnya dan kerja untuk menggerakan tubuhnya butuh tenaga ekstra di samping geraknya menjadi lambat," terang Iwan Hermawan.

"Pada akhirnya ini mempengaruhi daya tahan yang menjadi pondasi dari semua,” ungkap Iwan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x