Kompas TV nasional update corona

Bupati Bogor Kaget Wilayahnya Disebut Sebagai Peringkat 1 Tingkat Kematian Akibat Covid-19

Kompas.tv - 1 Februari 2021, 17:23 WIB
bupati-bogor-kaget-wilayahnya-disebut-sebagai-peringkat-1-tingkat-kematian-akibat-covid-19
Bupati Bogor Ade Yasin saat mendatangi kediaman keluarga pilot Sriwijaya Air, Kapten Afwan. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Deni Muliya

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.TV - Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) merilis bahwa Kabupaten Bogor peringkat pertama atau paling tinggi kasus kematian Covid-19.

Baca Juga: Waspada WhatsApp Palsu Wali Kota Bogor, Begini Modus Penipuannya

Bupati Bogor Ade Yasin mengaku kaget saat mengetahui perbedaan data angka kematian akibat Covid-19 di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini.

"Karena kalau Pikobar kan mungkin masuk dari laporan masyarakat langsung bahwa tetangganya meninggal dan lain-lain, berbagai kemungkinan ada, makanya besok kita rapatkan kaitan itu," ujar Ade saat ditemui di kantor Sekda, Cibinong, Senin (1/2/2021). 

Berdasarkan data yang ditampilkan di situs web resmi https://pikobar.jabarprov.go.id/ terlihat jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 5.885 kasus. 

Sementara untuk angka pasien Covid-19 yang meninggal sebanyak 304 orang.

Jumlah tersebut justru berbanding terbalik dengan data yang dimiliki Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor. 

Hingga data diperbarui Minggu (31/1/2021) kemarin, jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor terangkum sebanyak 7.862 kasus, dengan total kematian akibat Covid-19 hanya tercatat 81 kasus. 

"Ya makanya kaget juga kita, kaget juga saya (ada selisih di Pikobar)," kata Ade, 

Karena itu, lanjut Ade, sebelum dirinya memberikan penjelasan lebih lanjut perihal perbedaan data dengan provinsi itu. 

Tentunya, ia mengaku akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan tim Satgas Covid-19. 

"Jadi besok akan kita rapatkan untuk mengungkap itu," ujar dia, seraya pergi memasuki mobil pribadinya.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Tarif Tol Bogor Outer Ring Road Naik

Ade yang juga sebagai ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menduga bahwa data yang diperoleh Pikobar tersebut kemungkinan didukung atau laporan langsung dari keluarga dan tetangga di lingkungan masyarakat. 

Di mana dalam hal ini ada orang sekitarnya yang terkonfirmasi positif hingga meninggal dunia. 

Akibatnya, terdapat perbedaan antar kedua data milik Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Bogor.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x