Kompas TV internasional kompas dunia

Selain Kudeta Myanmar, Ini 5 Kudeta Berbahaya Sepanjang 30 Tahun Terakhir

Kompas.tv - 1 Februari 2021, 14:07 WIB
selain-kudeta-myanmar-ini-5-kudeta-berbahaya-sepanjang-30-tahun-terakhir
Pendukung militer Myanmar lakoni demonstrasi terkait tuduhan kecurangan pada pemilihan umum. (Sumber: AP Photo/Thein Zaw)
Penulis : Ahmad Zuhad

NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Pihak militer Myanmar atau Tatmadaw telah mengambil alih pemerintahan negara tersebut selama satu tahun ke depan. 

Mengutip Associated Press, stasiun TV Myawaddy milik militer mengeluarkan pengumuman kudeta itu pada Senin (1/2/2021) pagi. Militer Myanmar juga sempat menahan tokoh politik Myanmar Aung San Suu Kyi.

Kudeta sendiri bermakna penggulingan pemerintah. Tentara sering terlibat dalam kudeta di berbagai negara.

Dalam upaya kudeta itu, militer kerap melanggar hak-hak warga sipil lewat kekerasan demi memuluskan pemberontakan. Selain itu, pemberontakan yang gagal dapat memunculkan perang saudara yang mengorbankan warga biasa.

Baca Juga: Min Aung Hlaing Kini Pimpin Myanmar, Ternyata Terlibat Dalam Genosida Muslim Rohingya

Ada banyak kudeta militer mematikan dan memakan banyak korban. Berikut ini 5 kudeta berbahaya yang terjadi dalam 30 tahun terakhir.

1. Kudeta Mali, 2012

Kudeta ini berlangsung pada 21 Maret 2012. Militer Mali membentuk Komite Nasional untuk Pemulihan Demokrasi dan tidak menerima cara Presiden Amadou Toumani Touré mengatasi pemberontakan Tuareg.

Pemberontakan Tuareg adalah serangkaian pemberontakan bernuansa separatis. Sejak 1916 pemberontak Gerakan Nasional untuk Pembebasan Azawad berjuang ingin memerdekakan wilayah utara Mali.

Pada 2012 militer Mali menyerang ibu kota Barnako, termasuk istana kepresidenan, barak militer, dan televisi milik pemerintah.

Pemberontakan yang terjadi pada 2012 tersebut membuat 100.000 warga sipil terlantar, dan menewaskan hampir 15.000 tentara.

2. Kudeta Georgia, 1992-1993

Konflik antar-etnis Ossetia Selatan dengan Abkhazia menyebabkan kudeta kekerasan di Georgia, negara Eropa dekat perbataasan dengan Asia. Kudeta ini berlangsung dari 21 Desember 1991 hingga 6 Januari 1992.

Kudeta itu berjalan untuk menggulingkan Presiden Zviad Gamsakhurdia yang terpilih lewat pemilu. 

Namun, Zviad Gamsakhurdia juga melakukan pemberontakan balik sebagai upaya mendapatkan kembali kekuasaannya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x