Kompas TV bisnis bumn

Bisnis Sayur Online Bertahan dari Sekadar Tren

Kompas.tv - 27 Januari 2021, 22:36 WIB
Penulis : Dea Davina

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bertahan di terjangan badai pandemi Covid-19, bisnis berjualan sayur online tampak menggiurkan.

Sempat menjamur pada awal pandemi, nyatanya tak semua yang menjajal bisnis ini hujan untung. Tantangan berbeda dialami penjual sayur online di kota dan daerah.

Belum genap setahun Kisah Tani menjual sayur online di Jakarta.

Setelah mempelajari beberapa model bisnis, Kisah Tani akhirnya mengambil sayur langsung dari petani di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dibandingkan membelinya dari pengepul.

Dengan memangkas rantai distribusi, Kisah Tani  dapat membeli sayur petani di harga tinggi. Namun, Kisah Tani perlu menjalin kerja sama dengan banyak petani untuk mengamankan pasokan.

Kisah Tani tak ingin terburu-buru membuat aplikasi atau menambah modal, tetapi bukan berarti menutup pintu pendanaan.

Sementara, Ahmad Khoirudin menceritakan tantangan berbeda berjualan sayur secara daring di Blitar, Jawa Timur.

warga setempat untuk memesan sayur secara daring belum setinggi warga ibu kota. Meski terus menurun, petani milenial ini percaya bisnis Super Fresh miliknya akan berkembang di masa mendatang.

Dari survei global PWC, sebanyak 86 persen responden menyatakan tetap akan berbelanja bahan makanan secara online atau via ponsel, jika aturan "social distancing" tidak diberlakukan suatu saat nanti.

Artinya ceruk pasar penjualan sayur online masih menjanjikan dan membuat sumber-sumber pendanaan kian variatif. Simak bagaimana perbankan menyediakan pendanaan bagi UMKM Pertanian pada bagian “Perkuat UMKM Pertanian, Bank Gandeng Startup”.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x