Kompas TV nasional berita utama

Profil Ahmad Dofiri, Salah Satu Calon Kabareskrim Baru Pengganti Listyo Sigit

Kompas.tv - 27 Januari 2021, 10:46 WIB
profil-ahmad-dofiri-salah-satu-calon-kabareskrim-baru-pengganti-listyo-sigit
Irjen Pol Ahmad Dofiri saat masih menjabat Kapolda DIY beberapa waktu lalu sebelum terjadinya pandemi Covid-19 (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Gading Persada | Editor : Eddward S Kennedy

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nama Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Ahmad Dofiri masuk ke dalam daftar sejumlah jenderal bintang dua yang berpeluang menjadi Kabareskrim versi Indonesia Police Watch (IPW).

Berikut ini sepak terjang Ahmad Dofiri yang disarikan Kompas.tv dari berbagai sumber:

Irjen Dofiri saat ini menjabat sebagai Kapolda Jabar menggantikan Irjen Rudy Sufahriadi yang dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Jabar karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Kapolda Jabar Larang Perayaan Malam Tahun Baru di Jabar!

Hal tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolri bernomor ST/3222/XI/KEP./2020 tertanggal 16 November 2020.

Pria kelahiran Indramayu, Jawa Barat, 4 Juni 1967 tersebut merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1989.

Bahkan dirinya merupakan penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik.

Sepanjang kariernya, Ahmad Dofiri pernah menjabat sebagai Kapolres Bandung, Kapolresta Yogyakarta serta Wakapolda DIY.

Bahkan Ahmad Dofiri menjadi Kapolda DIY pertama saat Polda DIY naik tipe dari B ke A dimana Kapoldanya berpangkat Irjen. 

Penanganan Kasus

Baca Juga: Kapolda Jabar Akan Tindak Warga Yang Rayakan Tahun Baru

Saat menjabat menjabat sebagai Kapolda DIY, Dofiri telah menangani sejumlah kasus.

Salah satunya menindak pelaku aksi kekerasan di jalanan yang sering disebut masyarakat Yogyakarta dengan istilah "klitih”.

Saat itu dirinya sempat berucap prihatin melihat para pelaku yang masih berusia belia.

Dikutip dari Kompas.com, Dofiri menjelaskan, para pelaku yang masih berusia remaja dan berstatus pelajar ini memiliki masa depan yang panjang.

Namun ia menyayangkan, mereka melakukan tindakan yang tidak seharusnya.

"Saya sangat prihatin. Mereka ini adik-adik kita, anak-anak kita masih remaja, masa depannya panjang tetapi sangat disayangkan melakukan tindakan yang tidak kita inginkan bersama," tegasnya.

"Tetapi kalau tidak kita ambil tindakan tegas, tidak menjadikan efek jera. Jadi kita ambil tindakan tegas," tambah dia.

Kasus "klitih", sambung Dofiri, merupakan masalah serius.

Baca Juga: Kapolda Jabar Tak Yakin Bima Arya akan Cabut Laporan soal RS Ummi Bogor



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x