MOSKOW, KOMPAS.TV- Pemerintah Rusia tengah dihadapkan kondisi pelik menyusul gelombang aksi demonstrasi di sejumlah kota di negara tersebut. Demonstrasi itu dilakukan untuk menuntut pembebasan tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny.
“Pemerintahan Rusia benar-benar terguncang oleh besarnya protes di berbagai kota menuntut pembebasan (Alexei) Navalny,” kata Vladimir Ashurkov, Ketua Yayasan Anti Korupsi Rusia, kepada DW, Minggu (24/1/2021).
Menurut Ashurkov, adanya penangkapan Alexei Navalny dan juga adanya video terkait Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang diduga memiliki istana mewah di kawasan Laut Hitam telah menyulut protes besar di Negera Beruang Putih tersebut.
Baca Juga: Dituding Alexei Navalny Punya Istana Mewah di Laut Hitam, Ini Bantahan Presiden Rusia Vladimir Putin
Aksi demonstrasi tak hanya berlangsung di ibu kota Moskow, melainkan juga menjalar di kota-kota besar lainnya yang berakibat lebih dari 3.000 orang ditangkap polisi setempat.
“Mereka benar-benar takut,” tegas Ashurkov merujuk pada banyaknya polisi yang dikerahkan menghadapi aksi protes besar pada Sabtu (23/1/2021).
Ashurkov mengatakan, penangkapan Alexei Navalny tidak sah dan munculnya video yang mengekspos Vladimir Putin dan dugaan korupsi yang dilakukan Sang Presiden dalam bentuk rumah bernilai miliaran euro di selatan Rusia.
Penulis : Gading Persada