Kompas TV nasional update corona

Mengintip Isi Pabrik Vaksin Sinovac Langsung di Beijing

Kompas.tv - 25 Januari 2021, 11:27 WIB
mengintip-isi-pabrik-vaksin-sinovac-langsung-di-beijing
Foto yang diabadikan pada 15 Juli 2020 ini menunjukkan vaksin Covid-19 nonaktif dipindai untuk tujuan pelacakan di sebuah lini pengemasan yang sepenuhnya otomatis di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 15 Juli 2020. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Penulis : Edwin Shri Bimo

BEIJING, KOMPAS.TV - Pada akhir 2019, virus Corona muncul dan menyebar dengan cepat di seluruh dunia. Puluhan juta orang terinfeksi, dan jutaan orang telah meninggal akibat tertular virus tersebut. Para ilmuwan kemudian mengisolasi virus itu dari pasien dan menamai penyakit yang disebabkannya sebagai Covid-19.

Saat virus Corona mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, vaksin menjadi harapan bagi umat manusia untuk menaklukkan pandemi tersebut.

Indonesia menggunakan beberapa jenis vaksin Covid-19, dan pada tahap pertama menggunakan vaksin CoronaVac buatan Sinovac yang berasal dari jenis vaksin nonaktif/inactivated vaccine.

Sejauh ini, banyak orang telah menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 dengan vaksin nonaktif untuk melawan virus itu.

Baca Juga: Sinovac China Buka Suara Atas Perbedaan Tingkat Kemanjuran Vaksin CoronaVac Buatan Mereka

Nah, apakah isi dari vaksin itu? menurut WHO, Semua bahan vaksin memainkan peran penting dalam memastikan suatu vaksin aman dan efektif. Beberapa di antara bahan tersebut termasuk:

  • Antigen: Ini adalah bentuk virus yang terbunuh atau dilemahkan, yang melatih tubuh kita untuk mengenali dan melawan penyakit jika kita menemuinya di masa mendatang.
  • Adjuvan: yang membantu meningkatkan respon imun kita. Ini berarti mereka membantu vaksin bekerja lebih baik.
  • Pengawet, yang memastikan vaksin tetap efektif.
  • Stabilisator: yang melindungi vaksin selama penyimpanan dan transportasi.

Menurut WHO, bahan-bahan vaksin mungkin terasa asing saat kita membacanya pada label. Namun, banyak komponen yang digunakan dalam vaksin dihasilkan secara alami di dalam tubuh, di lingkungan, dan di makanan yang kita makan.

Semua bahan dalam vaksin - serta vaksin itu sendiri - diuji dan dipantau secara menyeluruh untuk memastikan keamanannya.

Baca Juga: WHO: Dunia di Ambang Kegagalan Moral Rebutan Vaksin

Ada berapa jenis vaksin yang dikembangkan di dunia? menurut WHO, Ilmuwan di seluruh dunia sedang mengembangkan banyak vaksin potensial untuk Covid-19.

Semua vaksin ini dirancang untuk mengajarkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan memblokir virus penyebab Covid-19 dengan aman.

Berdasarkan informasi dari WHO, inilah beberapa jenis vaksin potensial untuk Covid-19 sedang dalam pengembangan, termasuk:

  1. Vaksin virus yang dimatikan atau dilemahkan (inactivated vaccine), yang menggunakan bentuk virus yang telah dinonaktifkan atau dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi tetap menghasilkan respon kekebalan tubuh.
  2. Vaksin berbasis protein (protein based vaccine), yang menggunakan fragmen protein atau cangkang protein yang tidak berbahaya yang meniru virus Covid-19 untuk menghasilkan respons kekebalan tubuh dengan aman.
  3. Vaksin vektor virus (viral-vector vaccine), yang menggunakan virus yang telah direkayasa secara genetik sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit, tetapi menghasilkan protein virus corona untuk menghasilkan respons kekebalan tubuh dengan aman.
  4. Vaksin RNA dan DNA (RNA and DNA vaccine), pendekatan mutakhir yang menggunakan RNA atau DNA yang direkayasa secara genetik untuk menghasilkan protein yang dengan sendirinya secara aman mendorong respons kekebalan tubuh.

Baca Juga: Beda Vaksin Sinovac Dengan Yang Lain, Ini Kata Ahli - ROSI (Bag 4)

Banyak kalangan yang penasaran kualitas dan proses pembuatan vaksin Covid-19 di pabriknya langsung. Vaksin buatan Sinovac ini adalah jenis vaksin nonaktif atau inactivated vaccine. Proses produksi vaksin nonaktif atau inactivated vaccine ini terdiri dari enam langkah, yakni kultivasi, penonaktifan, pemurnian, formulasi, pengisian, dan pengemasan.

  1. Langkah pertama adalah mereplikasi coronavirus dalam jumlah besar. Para ilmuwan menyuntikkan virus itu ke dalam bioreaktor kedap udara berisi sel Vero yang diisolasi dari sel ginjal Kera Hijau Afrika.
  2. Sel garis keturunan Vero dapat direplikasi secara terus-menerus melalui banyak siklus pembelahan dan tidak mengalami penuaan. Coronavirus dapat bereplikasi atau memperbanyak diri dengan cepat di dalam kultur sel Vero.
  3. Selanjutnya, virus-virus itu dikirim melalui pipa kedap udara ke dalam bioreaktor lain yang berfungsi sebagai inaktivator dan digunakan untuk proses penonaktifan.
  4. Beberapa jam kemudian, virus itu benar-benar kehilangan patogenisitasnya dan tidak mampu memperbanyak diri, sehingga menjadi kumpulan virus Covid-19 nonaktif.
  5. Kumpulan virus nonaktif itu lalu dibawa ke zona pemurnian di mana inaktivator beserta polutan lainnya akan dihilangkan. Sisanya menjadi larutan stok (stock solution) vaksin.
  6. Larutan stok tersebut kemudian akan dicampur dengan adjuvan dan pengencer dalam proporsi yang sesuai. Campuran itu disebut produk setengah jadi, yang akan disimpan di ruang pendingin untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  7. Produk itu akan dimasukkan ke dalam botol atau jarum suntik dalam kondisi steril agar mudah digunakan. Selanjutnya, inspeksi ringan akan dilakukan demi memastikan vaksin layak digunakan.
  8. Produk-produk yang memenuhi syarat kemudian diberi label nama dan angka sebelum dikemas dalam boks-boks yang dilengkapi panduan bagi pengguna.

Dari tahap kultivasi sel hingga pengemasan, satu vaksin Covid-19 nonaktif membutuhkan waktu produksi selama 48 hari.

Vaksin buatan Sinovac harus disimpan dalam temperatur 2-8 derajat Celsius secara terus menerus. Oleh karena itu, kendaraan-kendaraan yang dilengkapi sistem rantai dingin (cold chain) harus digunakan untuk mengangkut vaksin itu ke berbagai belahan dunia.

Berikut ini proses alur proses pembuatan vaksin Covid-19 CoronaVac langsung di tempat pembuatnya, Sinovac Life Sciences di China, seperti dilaporkan kantor berita Xinhua.

Seorang staf melakukan proses kultivasi sel Vero di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 23 Maret 2020. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Tangkapan gambar lewat mikroskop yang diabadikan pada 15 Januari 2020 ini menunjukkan sel garis keturunan Vero dalam sebuah bioreaktor di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Sejumlh staf melakukan proses kultivasi sel Vero di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 23 Maret 2021. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Seorang staf memeriksa pengaturan paramater bioreaktor yang digunakan untuk proses kultivasi sel Vero di pabrik larutan stok (stock solution) vaksin Covid-19 saat tahap uji coba di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 15 Juli 2020. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Sejumlah staf bekerja di zona pemurnian pabrik larutan stok (stock solution) vaksin Covid-19 di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 15 Juli 2020. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Sejumlah staf bekerja di zona perlindungan keamanan biologi (biosafety) tingkat tinggi di pabrik larutan stok (stock solution) vaksin Covid-19 di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 15 Juli 2020. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)

 

Seorang staf memeriksa label pada jarum suntik berisi vaksin Covid-19 nonaktif di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 23 Maret 2020. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Sebuah lini pengemasan berkecepatan tinggi mengerjakan pembuatan jarum suntik berisi vaksin Covid-19 nonaktif di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 6 Januari 2021. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)
Seorang staf memeriksa label pada botol vaksin Covid-19 nonaktif di sebuah lini pengemasan di Sinovac Life Sciences Co., Ltd. di Beijing, ibu kota China, pada 6 Januari 2021. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x