Kompas TV nasional peristiwa

Miris, Penduduk Usia 5-15 Tahun Sudah Merokok Rata-rata 12 Batang Sehari

Kompas.tv - 25 Januari 2021, 05:10 WIB
miris-penduduk-usia-5-15-tahun-sudah-merokok-rata-rata-12-batang-sehari
Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi menaikkan cukai rokok untuk 2021 mendatang. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik (BPS) sudah merilis hasil survei "Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2020", yang dikeluarkan pada 31 Desember 2020 lalu. "Publikasi tahunan itu ditujukan  untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi seputar bidang kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak," demikian Kepala BPS Suharyanto dalam pengantar publikasi ini.

Salah satu yang disurvei adalah kebiasaan merokok masyarakat Indonesia. Hasilnya, selama tahun 2020, sebanyak  23 dari 100 penduduk umur lima tahun ke atas merokok selama sebulan terakhir. Sementara  untuk penduduk yang berumur 15 tahun ke atas, rasio penduduk yang merokok lebih banyak lagi yaitu 29 dari 100 penduduk.

Baca Juga: Benarkah Sering Merokok dan Minum Kopi Susu Dapat Memicu Flek Paru-Paru? Ini Penjelasannya


"Merokok merupakan aktivitas membakar tembakau kemudian menghisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun pipa rokok tembakau meliputi rokok putih, rokok keretek, cerutu, lisong, pipa cangklong/linting/ kawung yang diisi tembakau. Termasuk juga orang yang menghisap shisha/waterpipe," begitu bunyi paparan publikasi tersebut.

Sedangkan menurut jenis kelamin,  persentase penduduk laki-laki umur lima tahun ke atas yang merokok selama sebulan terakhir lebih dari 50 kali lipat persentase penduduk perempuan.

"Namun yang perlu menjadi perhatian, rata-rata jumlah rokok yang dihisap per hari oleh penduduk laki-laki dan perempuan yang merokok selama sebulan terakhir tergolong tinggi, yaitu 12 batang untuk laki-laki dan 8 batang untuk perempuan  

Persentase penduduk yang merokok di daerah perkotaan dan perdesaan tidak jauh berbeda.
 
Dari sini terlihat bahwa rokok mudah diakses bahkan untuk penduduk yang tinggal di daerah perdesaan. 

Baca Juga: Turki Larang Merokok di Area Umum demi Cegah Penyebaran Covid-19


Hasil penelitian juga mengungkapkan, pada tahun 2020, persentase ibu yang merokok di perkotaan sedikit lebih tinggi dibandingkan di perdesaan (0,82 persen berbanding 0,72 persen). Kebiasaan merokok perempuan di perkotaan erat kaitannya dengan gaya hidup serta merupakan simbol komunikasi dan interaksi sosial di lingkungan sesama perokok. 

Sementara itu, seiring perkembangan jaman kebiasaan merokok perempuan di perdesaan juga erat dengan gaya hidup dan pengaruh lingkungan yang mereka tempati serta pengaruh iklan rokok yang ada di televisi maupun yang ada di jalanan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x