Kompas TV internasional kompas dunia

Terjebak Dua Minggu di Tambang, 11 Pekerja Akhirnya Berhasil Diselamatkan

Kompas.tv - 24 Januari 2021, 22:28 WIB
terjebak-dua-minggu-di-tambang-11-pekerja-akhirnya-berhasil-diselamatkan
Tambang emas yang runtuh di Shandong, China. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ahmad Zuhad

QIXIA, KOMPAS.TV - Sebelas pekerja yang terjebak selama dua minggu di dalam tambang emas Cina berhasil diselamatkan pada Minggu (24/1/2021) sore waktu setempat.  

Tambang itu terletak di Qixia, pesisir Timur Provinsi Shandong, Cina. Pada 10 Januari 2021 ledakan mengubur tambang yang sedang dalam perbaikan itu.

Mengutip, APNEws.com, seorang korban tewas karena luka di kepala. Sementara, 10 korban lain belum diketahui nasibnya.

Korban meninggal berada di dekat permukaan. Sedangkan 10 korban lainnya berada di bagian tanah yang lebih rendah.

Baca Juga: Penemuan Granat Aktif di Kawasan Pertambangan Riau

Aparat telah menahan manajer tambang karena lambat melaporkan kejadian itu.

Pemerintah masih menyelidiki penyebab insiden itu. Namun, otoritas saat ini mengetahui bahwa ledakan di tambang itu cukup besar hingga bisa meruntuhkan dinding tambang seberat 70 ton, merusak elevator, dan memerangkap para pekerja di bawah tanah.

Sebelum operasi penyelamatan, tim penyelamat mengebor terowongan tambang untuk mengirimkan makanan dan minuman.

Siaran Pemerintah China menunjukkan para pekerja diselamatkan satu per satu dengan keranjang yang dikerek. Sebagian korban tak sanggup berdiri.

Baca Juga: Covid-19 Kembali Mewabah di Cina, Bursa Saham Global Anjlok

Tim penyelamat menutupi wajah para korban untuk melindungi mata yang telah melihat kegelapan berhari-hari. Tim penyelamat lalu menyelimuti dan menuntun para korban selamat ke mobil-mobil ambulans di tengah suhu amat dingin.

Upaya penyelamatan selama dan semahal ini adalah hal baru di industri tambang Cina. Industri ini sejak dulu memakan korban 5000 orang tiap tahunnya. Pengawasan di industri ini terus meningkat.

Namun, permintaan tambang dan logam mulia yang terus meningkat masih menyuburkan banyak pelanggaran aturan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x