Kondisi Sungai di Jakarta Saat Ini Masih Siaga 4, Apa Artinya?

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dinas Sumber Daya Air di wilayah DKI Jakarta memberikan update terbaru terkait kondisi sungai yang mayoritas berada di status Siaga 4, Minggu (24/1/2021),

Kodisi sungai tersebut diukur berdasarkan Tinggi Muka Air (TMA) di tiap sungai serta cuaca yang ada di wilayah tersebut.

Berikut daftar kondisi sungai di Jakarta di 3 lokasi pemantauan.

• Pesanggrahan: TMA 55 cm dengan cuaca mendung (Siaga 4)
• Angke Hulu: TMA 40 cm dengan cuaca mendung (Siaga 4)
• Katulampa: TMA 20 cm dengan cuaca mendung (Siaga 4
• Depok: TMA 100 cm dengan cuaca mendung (Siaga 4)
• Manggarai: TMA 560 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
• Krukut Hulu: TMA 20 cm dengan cuaca mendung (Siaga 4)
• Karet: TMA 300 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
• Waduk Pluit: TMA -130 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
• Pasar Ikan: TMA kali -173 cm dan TMA laut 165 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
• PA Marina: TMA kali 169 cm dan TMA laut 168 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
• Cipinang Hulu: TMA 85 cm dengan cuaca mendung (Siaga 4)
• Sunter Hulu: TMA 80 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)
• Pulogadung: TMA 400 cm dengan cuaca gerimis (Siaga 4)

Berdasarkan pemantauan di 13 titik, mayoritas sungai di Jakarta pada pukul 14.00 WIB, Minggu (24/1/2021) berada di status Siaga 4.

Baca Juga: 10 Titik Wilayah di Jakarta Terendam Banjir, Jaktim Paling Banyak

Lalu apa artinya Siaga 4 ini?

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Modul Sistem Informasi Banjir yang disusun oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi, status siaga banjir ini didapatkan dari hasil analisa informasi dari stasiun-stasiun pengamatan Tinggi Muka Air (TMA) yang ada di sungai-sungai.

Baca Juga: Perumahan Jatibening Permai Bekasi Banjir Setinggi 1 Meter

Dalam hal ini semakin tinggi angka yang ditunjukkan oleh TMA, maka semakin tinggi status siaganya.

Siaga 4 artinya belum ada peningkatan debit air secara mencolok. Komando di lapangan, termasuk membuka atau menutup pintu air serta akn dikemanakan arah air cukup dilakukan oleh komandan pelaksana dinas atau wakil komandan operasional wilayah.