Kompas TV bisnis ukm

Harga Daging Sapi Melambung, Sisa Daging Tak Laku Terpaksa Dimakan Atau Dibuang

Kompas.tv - 21 Januari 2021, 07:15 WIB
harga-daging-sapi-melambung-sisa-daging-tak-laku-terpaksa-dimakan-atau-dibuang
Suasana kios daging sapi di Pasar Kranji Baru, Bekasi Barat, Rabu (20/1/2021) (Sumber: KOMPAS.COM/WALDA MARISON)
Penulis : Tussie Ayu

BEKASI, KOMPAS.TV – Harga daging sapi belakangan ini melambung hingga Rp 120.000 per kilogram. Tingginya harga daging sapi, membuat warga enggan membelinya. Hal ini membuat pedagang daging sapi harus memakan sendiri barang dagangannya yang tak laku, atau malah hingga harus membuangnya.

Rudi (34), seorang pedagang daging sapi di Pasar Kranji, Bekasi Barat, mengaku memiliki sisa daging beku yang tak terjual. Karena daging itu tidak laku, dia akhirnya mengonsumsi dagangannya sendiri.

"Ini saya bungkusin. Ada yang saya bawa pulang, saya masak walau pun kondisinya sudah enggak segar lagi," kata dia seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga: Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Ini 9 Sumber Protein Alternatif yang Mudah Ditemukan di Pasar

Tidak hanya itu, bahkan Rudi juga sempat membuang daging sapi sisa jualannya, karena daging itu sudah terlanjur tak segar, akibat minimnya pembeli.

Saat ini, Rudi mengaku masih punya sisa 4 kilogram daging segar yang masih layak jual. Dia akan menjual daging tersebut seharga Rp 120.000 per kilogram, tanpa mengambil untung.

"Kami pasrah saja, banyak-banyak bersyukur. Sekarang cuma layani langganan doang untuk habisin daging. Karena yang langganan kan juga buat dagang mereka, mereka butuh produk seperti jual bakso atau apa," kata Rudi.

Baca Juga: Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Pemprov DKI Ajak Warga Konsumsi Sumber Protein Lain

Sebelumnya diberitakan, pedagang daging sapi di Jadetabek mogok berjualan selama tiga hari. Aksi mogok itu merupakan bentuk protes pedagang kepada pemerintah karena harga daging sapi yang melonjak.

Dengan tingginya harga daging sapi per kilogram, pedagang kesulitan menjualnya kepada masyarakat.

"Menghasilkan kesepakatan bahwa kami mogok berjualan daging, baik di pasar mau pun di rumah pemotongan hewan (RPH). Tujuannya, menuntut pemerintah segera mengantisipasi, memberi solusi konkret untuk para pedagang dan pihak RPH," kata Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI TB Mufti Bangkit Sanjaya, Selasa (19/1/2021).

Baca Juga: Harga Daging Sapi Melambung Tinggi, Pedagang Pilih Mogok Jualan!

Mufti mengatakan, lonjakan harga daging sudah dirasakan sejak empat bulan terakhir. Kenaikan harga itu diprediksi akan terus terjadi hingga April 2021. Dengan aksi mogok ini, Mufti berharap pemerintah bisa mengendalikan harga daging agar pedagang tak terbebani.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x