Kompas TV nasional peristiwa

Kemendagri: 13 Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi Melalui Database Dukcapil

Kompas.tv - 18 Januari 2021, 09:37 WIB
kemendagri-13-korban-sriwijaya-air-teridentifikasi-melalui-database-dukcapil
Jenazah salah satu korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Indah Halima Putri, tiba di kampung halamannya di Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Minggu (17/1/2021). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Data kependudukan dari Dukcapil (Kependudukan dan Catatan Sipil) di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terbukti membantu proses identifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182.  

Tim Verifikasi Data Jenazah (VDJ) Ditjen Dukcapil Kemdagri  bekerja mendukung penuh dan bersinergi dengan Tim DVI Polri mengidentifikasi korban Sriwijaya Air SJ-182.

Berdasarkan Rekapitulasi Data Teridentifikasi Ops DVI Sriwijaya SJ 182 sampai Sabtu (16/1/2021), sudah ada 24 korban Sriwijaya Air yang teridentifikasi di RS Polri. Sebanyak 12 jenazah korban sudah dipulangkan dari RS Polri kepada pihak keluarga.

Baca Juga: Terungkap Identitas Seorang Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Lewat Sikat Gigi

Menurut Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, dari proses verifikasi 24 bagian tubuh (body part) jenazah para korban, sebanyak 13 korban teridentifikasi dengan sidik jari setelah dicocokkan dengan data biometrik dalam database kependudukan Dukcapil. Sisanya  teridentifikasi melalui test DNA yang dilakukan TIM DVI Polri.

Data biometrik Dukcapil sudah banyak digunakan untuk membantu Polri sebagai upaya penegakan hukum dan pencegahan kriminalitas termasuk pengungkapan jati diri korban bencana dan musibah. 

"Dukcapil Kemdagri terus membantu penuh team DVI  Polri dengan memberikan hak akses yang seluas luasnya agar identifikasi sidik jari korban bisa secara mudah dicocokkan dengan data  sidik jari ktp el korban yang ada di data centre dukcapil," jelas Zudan.

Baca Juga: 24 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182 Sudah Teridentifikasi

Menurut Zudan, hal yang memudahkan dalam identifikasi adalah karena setiap penduduk yang sudah memiliki ktp el, maka data  10 sidik jarinya sudah tersimpan di data centre.

"Maka ketika ada body part salah satu sidik jari saja, maka sudah bisa di identifikasi. Proses ini menjadi lebih mudah dilakukan karena sudah ada integrasi data Kemdagri dan Polri" demikian penjelasan Zudan, seperti dilihat laman kemendagri.go.id, Senin (18/1/2021).

Sementara itu, hingga Minggu (17/1/2021) sudah ditemukan 62 korban. "Dari 62 korban, yang berhasil diidentifikasi 29 jenazah, ” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rusdi Hartono di RS Polri, Minggu (17/1/2021).



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x