Kompas TV nasional peristiwa

Roundup: Banjir Kalsel, Letusan Gunung Semeru, Rekor Covid-19

Kompas.tv - 16 Januari 2021, 22:45 WIB
roundup-banjir-kalsel-letusan-gunung-semeru-rekor-covid-19
Rumah-rumah warga di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimatan Selatan tampak terendam banjir, Sabtu (16/1/2021) (Sumber: bnpb.go.id)
Penulis : Ahmad Zuhad

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Alih-alih surut, banjir di Kalimantan Selatan terus meluas. Kini, banjir telah merendam setidaknya 8 kabupaten.

Banjir paling parah menerjang Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut. Selain itu, banjir juga menggenangi Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Tabalong.

Banjir tak juga surut karena hujan dengan intensitas tinggi turun selama tiga hari berturut-turut. 

Kepala bagian humas badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur seluruh wilayah Kalimantan Selatan.

Akibat banjir ini, setidaknya 11.800 warga harus mengungsi. Ribuan rumah juga terendam. Di Kabupaten Balangan saja ada 3.571 rumah terendam banjir.

Pakar kebencanaan UPN “Veteran” Yogyakarta Eko Teguh Paripurno menyebut banjir Kalsel salah satunya disebabkan buruknya pengelolaan wilayah.

“Kalau kita tengok, ada hal-hal yang menjadikan banjir itu lebih parah karena kita salah mengelola aliran sungai,” kata Eko kepada Kompas TV.

Menurut Eko, hujan berintensitas tinggi terjadi tiap tahun. Namun, ancaman banjir akan berkurang bila aliran sungai dapat dikelola dengan baik.

Sebabnya, banjir bisa terjadi karena kemampuan tanah menyerap air berkurang atau hilang.

Banjir di Kalsel sendiri telah terjadi sejak 9 Januari 2021. Namun, banjir tak kunjung surut dan menggenangi sebagian besar provinsi ini.

Letusan Gunung Semeru

Gunung Semeru di Jawa Timur meletus dan mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (16/1/2021) sore pukul 17.24 WIB. (Sumber: BNPB)

Gunung Semeru kembali meletus pada Sabtu (16/1/2021) sore. Semeru memuntahkan awan panas dan guguran lava ke arah selatan dan tenggara.

Luncuran awan panas Semeru terbang hingga jarak 4,5 km setelah erupsi pada pukul 16.30 WIB. Guguran lava juga keluar menyusul dari kawah Semeru. Guguran lava ini meluncur dalam radius 500 sampai 1000 meter ke arah Besuk Kobokan.

"Iya benar terjadi awan panas guguran amplitudo 22 mm durasi 4287 detik, jarak luncur 4.5 kilometer arah Besuk Kobokan," kata Mukdas Sofyan, petugas Pusat Vulkanolofi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sabtu (16/1/2021).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x