Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Turki Erdogan Merasa Baik dan Tidak Ada Efek Samping, Sehari Usai Disuntik Vaksin Sinovac

Kompas.tv - 16 Januari 2021, 22:04 WIB
presiden-turki-erdogan-merasa-baik-dan-tidak-ada-efek-samping-sehari-usai-disuntik-vaksin-sinovac
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (tengah) menerima suntikan dosis vaksin COVID-19 di sebuah rumah sakit di Ankara, Turki, pada 14 Januari 2021 (Sumber: Xinhua)
Penulis : Edwin Shri Bimo

ISTANBUL, KOMPAS. TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (15/01/2021) mengatakan dirinya tidak merasakan efek samping dari vaksin COVID-19 yang dia terima sehari sebelumnya.

Berbicara kepada wartawan usai salat Jumat di Istanbul, Erdogan mengungkapkan dia sejauh ini merasa baik dan akan menerima dosis kedua vaksin 28 hari kemudian.

Setelah menerima suntikan vaksin tersebut di sebuah rumah sakit di ibu kota Ankara, Erdogan meminta semua pemimpin partai politik dan anggota parlemen untuk mendorong masyarakat agar divaksinasi.

Baca Juga: Setelah Jokowi, Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19, Sinovac

Pada Kamis (14/01/2021), Turki memulai program vaksinasi massal dengan menggunakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan China, Sinovac.

Prioritas utama Turki, seperti dilansir Associated Press, adalah 256,000 tenaga kesehatan garis depan yang harus menerima suntikan vaksin di hari pertama peluncuran. 

Erdogan menyatakan setelah menerima suntikan vaksin, bahwa vaksin nasional Turki akan siap bulan Mei nanti. 

Program vaksinasi selanjutnya akan diberikan kepada orang dewasa yang tinggal di panti jompo, warga berusia 65 tahun ke atas, dan mereka yang bekerja di sektor tertentu setelah program itu mencakup lebih dari 1 juta tenaga kesehatan.

Baca Juga: Turki Resmi Setujui Vaksin buatan Sinovac, Langsung Vaksinasi Massal

Menurut data Kementerian Kesehatan Turki, negara tersebut sejauh ini telah memvaksinasi 537.000 orang.

Turki menerima pengiriman pertama 3 juta dosis vaksin dari China pada akhir Desember lalu sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih besar, dan diperkirakan akan menerima lebih banyak vaksin dalam periode mendatang. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x