Kompas TV regional peristiwa

Jalur Majene-Mamuju Dipulihkan setelah Putus Akibat Gempa

Kompas.tv - 16 Januari 2021, 18:37 WIB
jalur-majene-mamuju-dipulihkan-setelah-putus-akibat-gempa
BNPB dibantu personel TNI memulihkan jalur penghubung Majene-Mamuju yang sempat terputus karena gempa yang terjadi. (Sumber: BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dibantu personel TNI memulihkan jalur penghubung Majene-Mamuju yang sempat terputus karena gempa yang terjadi.

"Jalur Majene-Mamuju sudah tembus," ujar Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB Bambang Surya Putra, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (16/1/2021).

Jalur poros Majene-Mamuju dipulihkan setelah Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 8/SMG dari Kodam XIV/Hasanuddin membuka akses dengan menggunakan alat berat.

Baca Juga: Update Gempa Sulawesi Barat, Korban Tewas Berjumlah 46 Orang

Sebelumnya jalur poros Majene-Mamuju dilaporkan lumpuh setelah tertimbun longsoran bukit akibat gempa berkekuatan M6,2 pada Jumat (15/1/2021) dini hari lalu.

Potensi Gempa Susulan

Berdasar prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan masih akan terjadi.

BNPB pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

"Mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan yang diterima.

Sementara untuk masyarakat yang tinggal dan berada di kawasan pantai atau pesisir, juga diminta untuk waspada dan segera menjauhi pantau apabila merasakan gempa susulan.

Baca Juga: Potret Gempa Majene-Mamuju, Warga Panik Hingga Kantor Bupati Roboh

Raditya juga meminta masyarakat untuk mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.

"Untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," imbau Raditya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x