HONGKONG, KOMPAS.TV - Peneliti dari Safety Detectives menemukan kebocoran data skala raksasa. Kebocoran data ini melibatkan data pribadi sedikitnya 214 juta pengguna Facebook, Instagram, dan LinkedIn.
Laporan Safety Detectives menyebut, data yang bocor ini berukuran 400 GB. Data ini dicuri dari perusahaan manajemen media sosial Socialarks.
Data yang bocor termasuk alamat e-mail, nomor telepon, nama lengkap dan lokasi data spesifik untuk sebagian kasus. Pembobol ini mencuri data dari ElasticSearch, database milik Socialarks.
Ironisnya, Socialarks juga “mengeruk” jutaan data tersebut dari tiga media sosial besar itu.
Praktik ini menyalahi aturan milik perusahaan-perusahaan teknologi raksasa itu.
“Namun, berdasar temuan kami, database Socialarks menyimpan data pribadi dari Instagram dan LinkedIn seperti nomor telepon pribadi dan alamat e-mail dari pengguna yang tak mempublikasi informasi itu di akun mereka. Tak diketahui bagaimana Socialarks mendapat akses atas data-data itu,” tulis laporan Safety Detectives, dilansir dari Express.
Safety Detectives menulis, mereka menemukan kerentanan database ini bulan lalu. Setelah mengetahui pemilik server database itu, mereka segera menghubungi Socialarks.
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Eddward S Kennedy