Kompas TV religi beranda islami

Berkah Itu Indah

Kompas.tv - 8 Januari 2021, 08:39 WIB
berkah-itu-indah
Berkah berarti kebaikan yang banyak atau kebaikan yang tetap dan tidak hilang, Namun Allah Azza wa Jalla hanya memberikan keberkahan bagi hamba-hambanya yang beriman saja, sebaliknya bagi mereka yang kufur kepada Allah, niscaya tidak akan pernah merasakan keberkahan dalam hidup. (Foto Ilustrasi: Anthony Shkraba, pexels)
Penulis : Agung Pribadi

Seringkali kita mendengar ucapan kata berkah dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, perkantoran, ataupun di sekolah, kata berkah senjadi penyejuk hati tersendiri bagi setiap orang yang mendengarnya.

Berkah itu sendiri mengandung arti kebaikan yang banyak atau kebaikan yang tetap dan tidak hilang.

Namun demikian Allah Azza wa Jalla tidak menurunkan berkah kepada seluruh mahluk-Nya dan hanya mengkhususkan sebagian berkah-Nya kepada hamba atau pun mahluk yang Ia kehendaki.

Hal ini memperjelas gambaran bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala hanya memberikan balasan berupa keberkahan bagi hamba-hambanya yang beriman, sebaliknya bagi mereka yang kufur kepada Allah, niscaya tidak akan pernah merasakan keberkahan dalam hidup.

Perbuatan tabarruk (meminta berkah) kepada manusia atau kepada sesuatu yang lain juga tidak diperbolehkan kecuali pada hal yang telah dinyatakan oleh dalil.

Demikianlah seorang mukmin yang beriman kepada Allah beserta Rasul-Nya dan tunduk kepada wahyu Al-Quran dan As-sunnah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

 

“Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (Al-A’raf/7 : 96).

Kesadaran serta keyakinan bahwa rezeki yang kita dapat merupakan karunia dan kemurahan Allah Azza wa Jalla dan bukan semata hasil jerih payah atau kepandaian yang kita punya, juga bukan karena kehebatan kita.

Apa jadinya bila terjadi bencana serta kegagalan, maka kita seringkali menuduh alam lah sebagai penyebabnya, bahkan kemudian melupakan Allah. Sebagaimana Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya seseorang dapat saja tercegah dari rezekinya akibat dosa yang ia kerjakan." (HR Ahmad, Ibnu Majah, Al-Hakim).

Berbagai hadist yang mengemukakan tentang keberkahan, diantaranya

Tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang Ahlul Kitab yang hidup pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

 

“Dan sekiranya mereka benar-benar menjalankan Taurat, Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka, niscaya mereka akan mendapatkan makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka” (Al-Ma’idah : 66)

Para ulama tafsir menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan “mendapatkan makanan dari atas dan dari bawah kaki”, ialah Allah Subhanahu wa Ta’ala akan melimpahkan kepada mereka rizki yang sangat banyak dari langit dan dari bumi, sehingga mereka akan mendapatkan kecukupan dan berbagai kebaikan, tanpa susah payah, letih, lesu, dan tanpa adanya tantangan atau berbagai hal yang mengganggu ketentraman hidup mereka (Tafsir Ibnu Katsir, 2/76).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x