Kompas TV internasional kompas dunia

Ayah PM Inggris Ajukan Diri Jadi Warga Prancis di Penghujung Masa Transisi Brexit

Kompas.tv - 1 Januari 2021, 11:56 WIB
ayah-pm-inggris-ajukan-diri-jadi-warga-prancis-di-penghujung-masa-transisi-brexit
Saat Inggris bersiap untuk berpisah dari Uni Eropa, ayah dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ini, tampaknya mencari hubungan lebih dekat dengan blok tersebut dengan mengajukan kewarganegaraan Prancis. (Sumber: AP PHOTO/ALASTAIR GRANT via Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot

LONDON, KOMPAS.TV – Ayah Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, Stanley Johnson, mengajukan permohonan untuk menjadi warga Prancis.

Permohonan itu diajukan tepat di akhir masa transisi Inggris keluar dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit berakhir pada Kamis (31/12/2020).

Di tanggal yang sama, tepat pukul 23.00 waktu setempat masa transisi Brexit berakhir dan Inggris keluar dari pasar tunggal dan serikat pabean blok UE setelah 11 bulan mulai 2 Februari 2020, Inggris menyatakan keluar dan menyelesaikan segala kesepakatan dengan UE.

Baca Juga: Media Inggris: Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Oxford Diluncurkan mulai Januari 2021

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Prancis RTL, Stanley menyatakan kedekatannya dengan negara Prancis. Ia mengaku sebagai warga Prancis yang dilahirkan dari seorang ibu berkebangsaan Prancis begitu juga dengan nenek dan kakek buyutnya.

“Bagi saya ini adalah pertanyaan untuk mendapatkan apa yang sudah saya miliki dan saya sangat senang tentang itu,” ujar Stanley, Jumat (1/1/2021). Dikutip dari The Guardian.

Stanley menjabat sebagai anggota parlemen Eropa selama 40 tahun dan salah satu pegawai sipil Inggris pertama yang bekerja di Brussel setelah Inggris bergabung dengan UE, kemudian Komunitas Ekonomi Eropa, pada tahun 1973.

Dia berkampanye agar Inggris tetap berada di UE pada 2016, sementara putranya memimpin gerakan Brexit.

Baca Juga: Brexit Mundur Hingga 31 Oktober 2019

Dalam sebuah wawancara Stanley menyatakan akan selalu menjadi orang Eropa. Setelah Inggris keluar dari UE, seseorang tidak bisa menyatakan warga Inggris bukan orang Eropa.

“Eropa lebih dari pasar tunggal, ini lebih dari Uni Eropa. Karena itu, memiliki hubungan seperti itu dengan UE itu penting,” ujarnya merujuk pada paspor UE.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x