Kompas TV internasional kompas dunia

Hujan Salju Lebat, Ratusan Imigran Kedinginan di Kamp Bosnia Yang Terbakar

Kompas.tv - 27 Desember 2020, 01:03 WIB
hujan-salju-lebat-ratusan-imigran-kedinginan-di-kamp-bosnia-yang-terbakar
Seorang imigran tampak berjalan di tengah salju di kamp penampungan Lipa di Bihac, Bosnia, Sabtu (26/12). (Sumber: AP Photo / Kemal Softic)
Penulis : Vyara Lestari

BIHAC, KOMPAS.TV – Ratusan imigran pada Sabtu (26/12) terdampar di kamp tenda kumuh yang terbakar di Bosnia saat hujan salju lebat turun dan mengakibatkan suhu turun di tengah cuaca musim dingin yang buruk.

Para imigran di kamp Lipa di Bihac di barat-laut Bosnia membungkus tubuh mereka dalam balutan selimut dan kantong tidur untuk melindungi diri dari serangan angin dingin yang menusuk tulang. Sebagian berupaya menghangatkan tubuh mereka di dekat api, sementara lainnya berupaya mengeringkan kaus kaki mereka yang basah di atas api. Beberapa lainnya tampak mengenakan pelindung wajah untuk menghindari penularan virus corona.

Baca Juga: Ada Cerita Lain dari Perpecahan Etnis Serbia – Albania di Kosovo

Awal pekan ini, kobaran api menghancurkan sebagian besar kamp yang terletak di kota Bihac yang menjadi perbatasan Bosnia dengan negara anggota Uni Eropa Kroasia. Padahal, bahkan sebelum kebakaran terjadi, para pejabat internasional dan kelompok pemberi bantuan kemanusiaan sudah mengkritik kondisi kamp yang dinilai tidak layak untuk menampung para pengungsi dan imigran.

Seorang imigran tampak mencari barang miliknya yang tersisa dari kebakaran yang melanda kamp penampungan Lipa di Bihac, Bosnia, awal pekan ini, pada Sabtu (26/12). (Sumber: AP Photo / Kemal Softic)

Pihak berwenang rupanya gagal menemukan akomodasi baru bagi para imigran di Lipa, hingga mengakibatkan sekitar 1.000 orang terjebak dalam cuaca musim dingin yang buruk tanpa fasilitas memadai dan pemanas. Mereka juga harus bergantung pada sumbangan bantuan makanan yang minim.

Baca Juga: “American Dream” Mendorong 2000 Imigran Honduras Melintasi Perbatasan Dengan Berjalan Kaki Menuju AS

“Salju telah turun, suhu nol derajat, tak ada pemanas, tak ada apa-apa,” demikian cuitan Peter Van Der Auweraert, kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi misi Bosnia. “Orang-orang tidak selayaknya hidup dalam kondisi seperti ini. Kita butuh keberanian politis dan aksi sekarang.”

Bosnia telah menjadi semacam kawasan penyaring bagi ribuan imigran yang berniat mencapai Eropa Barat. Sebagian besar terjebak di kawasan Krajina di barat-laut Bosnia karena daerah-daerah lain di negara yang terpecah belah secara etnis itu menolak kehadiran para imigran.

Baca Juga: Imigran Hadapi Risiko Mematikan Musim Dingin, Uni Eropa Desak Bosnia Segera Ambil Tindakan

Uni Eropa telah memperingatkan Bosnia bahwa ribuan imigran terancam cuaca musim dingin yang buruk tanpa perlindungan yang memadai. Oleh sebab itu, Uni Eropa telah mendesak para politisi Bosnia yang sibuk berargumen dengan sesamanya agar mengesampingkan perbedaan di antara mereka untuk beraksi demi mengakomodasi ribuan imigran yang terlantar.

Pada Sabtu (26/12), para imigran berkumpul di kamp untuk menerima bantuan air bersih dan makanan yang disediakan Palang Merah Bosnia. 

Rencana relokasi sementara para imigran ke sebuah fasilitas tertutup di pusat kota Bihac  rupanya menuai tentangan dari warga setempat.

Untuk mencapai Kroasia, para imigran kerap menggunakan rute ilegal melintasi kawasan pegunungan di sepanjang perbatasan. Banyak para imigran yang mengeluhkan aksi kekerasan dari para polisi Kroasia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x