Kompas TV internasional kompas dunia

Paus Fransiskus Gelar Misa Malam Natal dalam Kebaktian yang Nyaris Kosong

Kompas.tv - 25 Desember 2020, 06:38 WIB
paus-fransiskus-gelar-misa-malam-natal-dalam-kebaktian-yang-nyaris-kosong
Paus Fransiskus dalam misa malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan (24/12/2020. Misa tahun ini disesuaikan dengan jam malam yang berlaku di Italia dan mematuhi protokol kesehatan. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

VATIKAN, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus menyampaikan Misa Natal yang lebih awal pada hari Kamis (24/12/2020), untuk mematuhi jam malam yang berlaku di Italia, yaitu pada pulul 22.00 waktu setempat. Untuk merayakan malam Natal, kebaktian dimulai pada pukul 19.30 waktu setempat, dengan peserta yang mengenakan masker.

Sesuai dengan pembatasan Covid-19, Paus tidak akan tampil di Lapangan Santo Petrus sepanjang musim liburan, di mana biasanya ia akan menemui jemaat di Lapangan Santo Petrus untuk memberikan berkah kepada orang banyak.

Baca Juga: Paus Fransiskus Ucapkan Selamat Kepada Presiden AS Terpilih Joe Biden

Dalam homilinya, Paus berkata, “Untuk yang diberikan anugerah anak, kita sering mendengar bahwa kegembiraan terbesar dalam hidup adalah kelahiran seorang anak. Itu adalah sesuatu yang luar biasa dan mengubah segalanya. Ini membawa kegembiraan yang membuat kita tidak memikirkan kelelahan, ketidaknyamanan dan malam tanpa tidur, karena hal itu memenuhi kita dengan kebahagiaan yang tak terlukiskan dan tak tertandingi. Itulah arti Natal: kelahiran Yesus adalah "kebaruan" yang memungkinkan kita untuk dilahirkan kembali setiap tahun dan menemukan, di dalam Dia, kekuatan yang dibutuhkan untuk menghadapi setiap percobaan."

Baca Juga: Vatikan: Vaksin yang Dikembangkan Dengan Jaringan Sel Janin Hasil Aborsi Secara Moral Dapat Diterima

"Di dalam kandang yang gelap, Putra Allah benar-benar hadir. Tapi ini menimbulkan pertanyaan lain. Mengapa dia lahir pada malam hari, tanpa akomodasi yang layak, dalam kemiskinan dan penolakan, padahal dia pantas dilahirkan sebagai yang terhebat, raja di istana terbaik. Mengapa? Hal itu untuk membuat kita memahami besarnya cinta-Nya untuk kondisi manusiawi kita: bahkan untuk menyentuh kedalaman kemiskinan kita dengan cinta konkretnya. Anak Allah dilahirkan sebagai orang buangan, untuk memberi tahu kami bahwa setiap orang yang terbuang adalah anak Allah. Dia datang ke dunia sebagaimana setiap anak datang ke dunia, lemah dan rentan, sehingga kami dapat belajar menerima kelemahan kami dengan kasih yang lembut," tambahnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x