Kompas TV regional berita daerah

Di Balik Rabu Pon, Hari Favorit Reshuffle Menteri Jokowi

Kompas.tv - 23 Desember 2020, 08:09 WIB
di-balik-rabu-pon-hari-favorit-reshuffle-menteri-jokowi
Presiden Joko Widodo memperkenalkan enam menteri baru di beranda Istana Merdeka, Selasa (22/12/2020). Para menteri baru terlihat memakai jaket biru. (Sumber: youtube Sekretariat Presiden)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Jokowi kembali melakukan reshuffle menteri dan melantik para menteri barunya pada Rabu Pon (23/12/2020). Bukan pertama kali ini Jokowi melakukan reshuffle menteri selama masa kepemimpinannya.

Sepanjang menjadi presiden sejak 2014, Jokowi tercatat sudah lima kali merombak kabinetnya. Uniknya, tiga dari lima perombakan dilakukan pada Rabu Pon.

Reshuffle pertama dilakukan pada Rabu Pon, 12 Agustus 2015, kedua pada Rabu Pon, 27 Juli 2016, ketiga pada Rabu Pahing, 17 Januari 2018, dan keempat pada Rabu Pahing, 15 Agustus 2018.

Baca Juga: Erick Tanggapi Isu Reshuffle Menteri: Jangan Mau Diangkat Aja, Dicopot Harus Siap!

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.tv, Rabu Pon merupakan weton dari Presiden Jokowi yang lahir pada 21 Juni 1961. Meskipun demikian, tidak pernah ada yang tahu pasti alasan Jokowi melakukan reshuffle menteri pada Rabu Pon.

Pon adalah salah satu dari lima hari pasaran Jawa, yaitu, Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage. Pon berasal dari kata panyorote dino atau sinar yang menerangi hari.

Rabu Pon memiliki neptu berjumlah 14, sehingga dipercaya orang yang lahir pada weton ini memiliki sifat seperti rembulan, yakni bisa menjadi penerang dan menentramkan hati orang lain.

Sisi positifnya, orang yang berada di bawah naungan Rabu Pon selalu merencanakan tindakan dengan hati-hati, tidak mudah putus asa, dan terbuka terhadap peluang baru. Sementara sisi negatif, identik dengan suka pamer.

Direktur Lembaga Cahaya Nusanatara (Yantra), Hangno Hartono, menuturkan weton Jawa menunjukkan hidup menurut orang Jawa bisa dihitung atau diukur, sebagaimana perhitungan dalam tradisi orang Cina. Suratan manusia ditentukan oleh perhitungan yang berkaitan dengan keberadaan alam semesta.

“Misal, petani melihat panen dengan berpatokan pada bintang, demikian juga pelayaran,” ujarnya, Selasa (22/12/2020).

Mengapa demikian? Kepercayaan Jawa meyakini manusia bagian dari kosmos atau alam semesta, sehingga hal-hal yang terjadi di alam semesta bisa dihitung secara matematis.

Baca Juga: IPW Dapat Informasi Ada Rotasi dan Reshuffle Menteri Setelah Pergantian Panglima TNI

Menurut Hangno, raja-raja di Jawa juga selalu memperhatikan perhitungan weton dalam mengambil keputusan besar. Setiap kerajaan memiliki ahli nujum yang membantu raja membuat keputusan berdasarkan perhitungan. Nujum yang dimaksud adalah ilmu perbintangan yang sangat kompleks, sehingga tidak hanya melihat rasi bintang, melainkan juga hal-hal lainnya yang ada di alam semesta.

Perhitungan weton juga bisa dipelajari orang awam karena sudah ada di primbon. Salah satunya kitab betaljemur adammakna.

Hangno mengatakan dalam dunia wayang yang menjadi representasi kehidupan manusia, ahli nujum kerap digambarkan sebagai penasihat spritual. Durna, misalnya, menjadi contoh penasihat spiritual.

Terkait keputusan Presiden Jokowi melakukan reshuffle menteri pada Rabu Pon, Hangno tidak bisa berpendapat apakah keputusan itu berdasarkan perhitungan weton atau tidak dari penasihat spiritualnya. Mengingat, sampai saat ini tidak ada informasi eksplisit yang menyebutkan Presiden Jokowi memiliki penasihat spiritual.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x