Kompas TV internasional kompas dunia

Gunung Kilauea di Hawaii Meletus, Ciptakan Awan Panas Setinggi Sembilan Kilometer

Kompas.tv - 22 Desember 2020, 03:45 WIB
gunung-kilauea-di-hawaii-meletus-ciptakan-awan-panas-setinggi-sembilan-kilometer
(Lava mengalir di dalam kawah Halema'uma'u dari gunung berapi Kilauea pada Minggu, 20 Desember 2020. Sumber: United States Geological Survey via AP)
Penulis : Tussie Ayu

HONOLULU, KOMPAS.TV - Gunung berapi Kilauea di Hawaii meletus dan melepaskan awan panas dan abu ke atmosfer yang berlangsung sekitar satu jam, Senin (21/12/2020). Letusan dimulai sejak Minggu malam di dalam kawah puncak Kilauea.

Tom Birchard, dari National Weather Service di Hawaii mengatakan, lava berinteraksi dengan genangan air yang terkumpul di dalam kawah dan menyebabkan letusan yang pendek tetapi cukup kuat. Saat lava berinteraksi dengan air, terjadilah reaksi ledakan.

“Semua air menguap dan keluar dari danau, sehingga menciptakan awan panas setinggi sekitar 9 kilometer ke atmosfer”, kata Birchard.

Sejak 2019, para peneliti telah bertanya-tanya tentang keberadaan petak hijau misterius yang berada di dasar kawah gunung berapi. Kemudian para peneliti mengkonfirmasi keberadaan air di dasar kawah. Air di dasar kawah terus bertambah sejak saat itu dan membentuk danau. Air tersebut merupakan yang pertama kali tercatat di kawah puncak gunung berapi Kilauea.

Baca Juga: Detik-detik Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru

Layanan Cuaca Nasional di Honolulu, memperingatkan akan adanya abu yang disemburkan dari gunung berapi. Paparan abu yang berlebihan akan menyebabkan iritasi mata dan dapat membuat gangguan pernapasan. Badan tersebut kemudian mengatakan letusan ini telah mereda, namun masih ada sedikit awan panas yang masih tersisa di daerah tersebut.

David Phillips, juru bicara Hawaiian Volcano Observatory mengatakan, badan tersebut masih terus memantau situasi yang berkembang pesat.

"Kami akan mengirimkan pemberitahuan lebih lanjut tentang Kilauea dan gunung berapi Hawaii lainnya dan terus mengamati perkembangannya," katanya seperti dikutip dari the Associated Press.

Gempa berkekuatan 4,4 sempat melanda Hawaii sekitar satu jam setelah gunung berapi mulai meletus.

United States Geological Survei (USGS) mengatakan, telah menerima lebih dari 500 laporan tentang orang-orang yang merasakan gempa tersebut. Namun diperkirakan tidak terjadi kerusakan signifikan pada bangunan yang berada di sekitat gunung.

Baca Juga: Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas dan Guguran Lava

Kilauea terakhir meletus pada 2018 dan menghancurkan lebih dari 700 rumah. Ketika itu, gunung ini juga memuntahkan cukup banyak lahar, yang setara dengan volume 320.000 kolam renang ukuran Olimpiade. Sebuah area yang berukuran lebih dari setengah Manhattan terkubur dalam lava yang sekarang mengeras hingga 24 meter. Ketika itu, lava mengalir selama empat bulan.

Letusan tahun 2018 terjadi di sepanjang zona retakan di sisi gunung berapi tempat banyak permukiman penduduk telah dibangun. Gunung berapi tersebut belum meletus lagi sejak 2018, namun sebelumnya memiliki aliran lava aktif selama lebih dari tiga dekade. Kilauea adalah salah satu gunung berapi paling aktif yang ada di bumi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x