Kompas TV nasional peristiwa

Guru Besar UI: Staf Kedubes Jerman Ceroboh Datangi Markas FPI, Harus Dipulangkan!

Kompas.tv - 21 Desember 2020, 12:00 WIB
guru-besar-ui-staf-kedubes-jerman-ceroboh-datangi-markas-fpi-harus-dipulangkan
Ilustrasi: Massa Front Pembela Isla (FPI) melakukan longmarch dari Masjid Al-Azhar menuju ke Mabes Polri di Jakarta Selatan, Senin (16/1/2017). (Sumber: KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai bahwa kedatangan staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman ke markas Front Pembela Islam (FPI) adalah tindakan ceroboh.

Dia pun mendesak Duta Besar Jerman untuk Indonesia segera memulangkan pegawainya yang telah datang ke Markas FPI di kawasan Jalan Petamburan, Jakarta Pusat.

“Dubes Jerman segera memulangkan pegawai kedubes yang telah bertindak secara ceroboh. Ini untuk mencegah rusaknya hubungan diplomatik Indonesia dan Jerman,” ujar Hikmahanto Juwana dikutip dari Tribunnews.com, Senin (21/12/2020).

Baca Juga: TB Hasanuddin Ingatkan Jerman Jangan Ikut Campur Urusan FPI: Itu Etika Diplomasi

Sejak kemarin viral foto yang menggambarkan seorang yang diduga diplomat Jerman dengan mobilnya memasuki Markas FPI.

Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini pun menilai ada empat alasan untuk mendesak Kedubes Jerman segera memulangkan pegawainya yang datang ke Markas FPI.

Pertama, hingga saat ini tidak dijelaskan apakah pegawai kedutaan Jerman tersebut seorang diplomat atau bukan.

Kedua, kata dia, tidak seharusnya pegawai Kedutaan mencari tahu tentang sesuatu dengan mendatangi Markas FPI.

“Bila pegawai tersebut ingin mencari tahu seharusnya dilakukan di tempat yang netral, seperti hotel ataupun rumah makan,” jelas Hikmahanto.

Ketiga, adalah tindakan bodoh dari pegawai Kedubes Jerman untuk datang ke Markas FPI di era sosial media.

Karena di tengah isu FPI yang menghangat akhir-akhir ini, siapa saja tentu dapat mengambil gambar dan mem-posting kedatangan pegawai Kedubes Jerman itu di sosial media untuk berbagai kepentingan dan menimbulkan berbagai penafsiran.

Terkahir, menurut dia, pegawai tersebut bahkan tidak cerdas dan sensitif dengan situasi politik yang belakangan berkembang di Indonesia.

“Pegawai tersebut seolah membiarkan Negara Jerman dijadikan legitimasi untuk satu pihak dan pada saat bersamaan sebagai tindakan yang tidak bersahabat oleh pihak yang lain,” tegasnya.

Untuk itu pula dia meminta Duta Besar Jerman untuk Indonesia mengklarifikasi hal ini dan meminta maaf secara terbuka.

Baca Juga: Kemenlu Protes Terkait Kedatangan Staf Kedubes Jerman ke Markas FPI

Presiden Indonesia Joko Widodo dan Kanselir Jerman Angela Merkel (Sumber: Sekretariat Presiden)


Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x