Kompas TV internasional kompas dunia

Lomba Balap Unta Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO

Kompas.tv - 17 Desember 2020, 19:56 WIB
lomba-balap-unta-resmi-jadi-warisan-budaya-dunia-unesco
Unta dipandu oleh robot joki balapan di desa al-Marmoom Dubai, di Uni Emirat Arab, pada 28 September 2020. (Sumber: Karim SAHIB/AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo

DUBAI, KOMPAS TV – Lomba Balap Unta dan sistem irigasi tradisional aflaj resmi menjadi warisan budaya tidak berwujud UNESCO (Intangible Cultural Heritage) setelah diusulkan Uni Emirat Arab, demikian dilaporkan Gulf News Kamis (17/12/2020).

Departemen Budaya dan Pariwisata Abu Dhabi menyatakan, dua warisan budaya tersebut mewakili elemen kunci warisan Uni Emirat Arab, untuk menunjukkan kepada dunia akan kekayaan warisan budaya serta untuk melestarikannya demi generasi mendatang.

Kepala Departemen Budaya dan Pariwisata Abu Dhabi Muhammad Khalifa al-Mubarak seperti dikutip Gulf News mengatakan, “Memasukkan sistem irigasi aflaj dan lomba balap unta ke dalam daftar UNESCO - Warisan Budaya Tidak Berwujud untuk Kemanusiaan, adalah prestasi besar yang memperkuat posisi negara sebagai inkubator kekayaan warisan budaya dan sebagai kebanggaan nasional,”

Baca Juga: Uni Emirat Arab Hentikan Visa Baru untuk 13 Negara Islam, Mana Saja?

Sistem irigasi tradisional aflaj digunakan untuk mengairi pertanian di negeri itu, sementara lomba balap unta sebelumnya diusulkan kepada UNESCO bersama Kesultanan Oman.

Masuknya dua usulan tadi ke dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO dilaksanakan pada persidangan ke 15 Komite Antar Pemerintah UNESCO untuk Menjaga Warisan Budaya Tidak Berwujud, yang digelar secara virtual dari markas UNESCO di Paris 14 – 19 Desember ini.

Hingga hari ini, UEA berhasil mendaftarkan 11 kegiatan budaya dan tradisi ke dalam daftar tersebut melalui upaya nasional, regional, dan internasional, demi memperkuat posisi negara tersebut sebagai anggota aktif UNESCO.

Saat ini UAE sedang memperjuangkan Kaligrafi Arab dan Harees (hidangan gandum campur kaldu dan minyak samin hewani dari  kambing atau unta/ghee) kedalam daftar warisan budaya dunia.

Harees adalah campuran dari gandum kasar yang ditumbuk, direbus dengan daging dan tulang sehingga berkaldu, dimasak dengan api kecil bersama minyak samin hewani.

Harees adalah campuran dari gandum kasar yang ditumbuk, direbus dengan daging dan tulang sehingga berkaldu, dimasak dengan api kecil bersama minyak samin hewani yang terbuat dari susu unta atau domba. (Sumber: Gulf News)

Dibuat untuk menonjolkan warisan budaya tidak berwujud, daftar tersebut mendemonstrasikan keragaman warisan budaya dan membangkitkan kesadaran tentang pentingnya warisan budaya, sembari memastikan pengakuan atas tradisi nasional masing-masing.

Sistem Irigasi Tradisional Aflaj atau Falaj.

Sistem Irigasi aflaj atau falaj menyoroti signifikansi, pengetahuan dan keterampilan terkait pembangunan dan perawatan sistem irigasi tradisional UEA yang bertujuan memastikan pembagian air secara adil. Sistem pengairan tradisional Uni Emirat Arab ini telah digunakan selama ribuan tahun di wilayah Arab. 

A falaj di Qasr Al Sarab, Liwa Oasis, Uni Emirat Arab (Sumber: Xiaotong Gao/Wikipedia CC BY SA 3.0)

Lomba Balap Unta

Lomba balap unta dipusatkan sebagai warisan dalam seni lomba pacuan dan dipandang sebagai kegiatan masyarakat yang mencerminkan warisan budaya Arab. Lomba balap unta sangat populer di kalangan masyarakat UEA.

Warisan lomba balap unta awalnya dipromosikan oleh almarhum Shaikh Zayed dan saat ini lomba tersebut masih disokong kerajaan. Tahun 2002 UAE melarang joki unta anak-anak dalam lomba pacuan unta komersial, dan sejak saat itu lomba tersebut menggunakan joki robot.

Seorang pawang yang mengenakan masker pelindung di tengah pandemi COVID-19 berpose untuk difoto oleh unta yang memiliki perlengkapan serupa menjelang perlombaan di desa al-Marmoom Dubai, di Uni Emirat Arab, pada 28 September 2020. (Sumber: Karim SAHIB/AFP)

Saood Abdulaziz Al Hosani, Penjabat Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata - Abu Dhabi, mengatakan: "Daya tarik Abu Dhabi yang tak tertandingi sebagai tujuan wisata didukung oleh beragam praktik budaya tradisional yang memperkaya kehidupan kita. Warisan Tak Berwujud kami yang berharga adalah sebuah elemen penting dari daya tarik kami bagi pengunjung, pelancong dan rakyat kami.

“Memasukkan aflaj dan balapan unta dalam Daftar Warisan Budaya Tak Berwujud Unesco adalah pencapaian bersama yang kami hargai di tingkat nasional dan personal,” tambahnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x