Kompas TV internasional kompas dunia

Dua Orang Utan Sumatera Diselamatkan di Thailand dan Sekarang Pulang ke Indonesia

Kompas.tv - 17 Desember 2020, 18:01 WIB
dua-orang-utan-sumatera-diselamatkan-di-thailand-dan-sekarang-pulang-ke-indonesia
Kedua orangutan Sumatera itu diberi makan pisang dan apel hijau, serta dinyatakan bebas Covid-19, sebelum diterbangkan ke Indonesia. (Sumber: Straits Times/AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo

BANGKOK, KOMPAS TV – Dua Orang Utan Sumatera yang diselundupkan ke Thailand 3 tahun lalu kembali ke Indonesia hari Kamis (17/12/2020), dimana kedua Orang utan itu akan menjalani rehabilitasi sebelum dilepaskan ke habitat alami mereka, demikian dilaporkan Straits Times.

Ung Aing dan Natalee, dua orang utan berusia masing-masing 4 tahun dibawa dari pusat penyelamatan satwa liar di propinsi Ratchaburi menuju bandara di Bangkok sebelum diterbangkan ke Indonesia, dimana mereka akan tinggal di pusat rehabilitasi di provinsi Jambi sebelum dilepas ke habitat alami mereka di hutan Sumatera. 

Sebelum naik ke pesawat menuju Indonesia, dua satwa terancam punah itu memakan pisang dan apel hijau, serta menjalani uji Covid-19, tutur Direktur Perlindungan Flora dan Fauna Thailand, Suraphong Chaweepak.

Ung Aing dan Natalee dinyatakan lolos tes Covid-19 yang hasilnya negatif.

Baca Juga: Selundupkan Orang Utan, WNA Asal Rusia Ini Ditangkap Petugas Bandara

“Ini adalah pemulangan kelima kalinya Orang Utan ke Indonesia sejak 2006,” tutur Prakit Vongsrivattanakul, seorang pejabat Kementerian Konservasi, Satwa Liar, dan Taman Nasional.

Secara keseluruhan, sudah 71 orang utan yang kembali pulang dari Thailand ke habitat alaminya di Indonesia.

Ung Aing dan Natalee diselamatkan di perbatasan Thailand dan Malaysia tahun 2017. Setelah penyelundupnya selesai diadili, Thailand setuju memulangkan kedua orang utan itu ke Indonesia, demikian pernyataan bersama antara Kementerian Konservasi dan Satwa Liar Thailand dan Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok.

Baca Juga: Aceh Memiliki Spesies Orangutan Tercerdas di Dunia

Orang utan diburu secara illegal dari habitat alami mereka di hutan, dimana anak orang utan diambil untuk dijual di jaringan internasional, dimakan, atau dibunuh karena dianggap sebagai hama perkebunan.

Saat ini diperkirakan hanya tersisa 100,000 orang utan Kalimantan di habitat alami, sementara hanya tersisa 7,500 orang utan sumatera yang tersisa.

Selain karena perburuan liar, populasi orang utan jatuh akibat perusakan habitat alami oleh penebangan hutan dan penanaman monokultur seperti perkebunan kelapa sawit.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x