Kompas TV regional berita daerah

Miris! 2 Siswi SMP Puluhan Kali Diperkosa Dan Digilir Kelompok Anak Punk

Kompas.tv - 9 Desember 2020, 12:28 WIB
Penulis : Herwanto

TASIKMLAYA, KOMPAS.TV-

Dua pelajar siswi SMP Tasikmalaya, Jawa Barat, dicekoki miras dan disetubuhi secara bergilir oleh sejumlah oknum anak punk. Bahkan, saat ini salah satu korban sedang hamil 2 bulan lebih. Mirisnya, korban disetubuhi sudah puluhan kali dan rata-rata dilakukan di kawasan terminal tipe A Indihiang, Kota Tasikmalaya. Orang tua korban pun melapor ke Mapolresta Tasikmalaya dan meminta perlindungan dari KPAID Tasikmalaya.
Didampingi tokoh masyarakat yang juga anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Indihiang, orang tua dua anak perempuan di bawah umur ini melapor ke Polresta Tasikmalaya terkait dugaan aksi pencabulan dan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh sekelompok anak punk di Kota Tasikmalaya.
Pendamping orang tua korban melapor ke polisi atas dugaan perbuatan persetubuhan terhadap korban yang masih berusia 14 dan 13 tahun yang dilakukan sekelompok anak punk.

Korban pertama kali disetubuhi di sekitar terminal Tasikmalaya. Sebelum disetubuhi, korban dicekoki minuman keras kemudian disetubuhi dan digilir para pelaku.
Pengakuan korban, dirinya disetubuhi sudah puluhan kali disetubuhi.
Selama ini korban diketahui memang masuk komunitas anak punk dan sudah bergabung selama 2 tahun lebih, yang awalnya diajak oleh temannya yang telah lebih dulu masuk komunitas punk.

Dari pengakuan korban, hampir semua anak perempuan yang ikut komunitas punk itu, rata-rata sudah disetubuhi. Selama bergabung di komunitas punk, korban diajak bepergian keluar daerah seperti Bandung dan Surabaya, bahkan hingga ke pulau Bali.
Jika korban tidak mau menuruti nafsu bejat para pelaku, maka mereka akan dianiaya di hadapan anggota komunitas punk tersebut.
Kasus ini baru dilaporkan ke pihak kepolisian, karena korban merasa takut atas ancaman yang dikatakan para pelaku yang mana akan menyakiti korban dan keluarganya.
Karena terus mendapat ancaman dari kelompok anak punk, tokoh masyarakat dan orang tua korban, akhirnya mendatangi ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya untuk meminta perlindungan.

Langkah KPAID Tasikmalaya yaitu akan melakukan pendampingan untuk menyembuhkan psikis karena korban mendapat tekanan dari pelaku. Selain itu KPAID akan melakukan cek kesehatan, khususnya korban yang sedang hamil dua bulan.

KPAID Tasikmalaya juga akan menindaklanjuti proses hukum dengan berkordinasi pihak jajaran Polres Tasikmalaya kota, karena terduga anak punk masih belum teridentifikasi siapa pelaku yang melakukan kekerasan seksual terhadap korban.

Saat ini Polres Tasikmalaya Kota dan KPAID terus mendalami kasus kekeresan seksual terhadap anak di bawah umur, karena keluhan ini bukan hanya terjadi di Kecamatan Sukaratu saja, melainkan terjadi dibeberapa kecamatan lainnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x