Kompas TV internasional kompas dunia

Meski Belum Lulus Uji Lanjutan, Moskow Mulai Suntik Warganya dengan Vaksin Sputnik V

Kompas.tv - 6 Desember 2020, 00:05 WIB
meski-belum-lulus-uji-lanjutan-moskow-mulai-suntik-warganya-dengan-vaksin-sputnik-v
Seorang warga Moskow tengah menerima suntikan vaksin Covid-19 Sputnik V di Moskow, Rusia, Sabtu (5/12). (Sumber: AP Photo / Pavel Golovkin)
Penulis : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV – Ribuan dokter, guru dan profesi lainnya yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi telah mendaftar untuk vaksinasi Covid-19 di Moskow, Rusia, sejak Sabtu (5/12). Associated Press melaporkan, vaksinasi ini merupakan upaya awal imunisasi vaksin melawan Covid-19 yang segera diberlakukan di seluruh penjuru Rusia.

Vaksinasi ini dilangsungkan tiga hari setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan peluncuran imunisasi Covid-19 dalam skala besar, meskipun vaksin yang dibuat Rusia itu belum memenuhi syarat studi lanjutan yang diperlukan untuk memastikan apakah keefektifan dan keamanannya sejalan dengan protokol  ilmu pengetahuan yang baku.

Putin mengatakan pada Rabu (2/12) bahwa lebih dari 2 juta dosis suntikan vaksin Covid-19 yang diberi nama Sputnik V itu akan tersedia dalam beberapa hari ke depan. Dimulai pada akhir minggu depan, pihak berwenang dapat mulai menyuntik vaksin pada para pekerja kesehatan dan guru di seluruh negeri.

Baca Juga: Europol Peringatkan Adanya Peredaran Vaksin Covid-19 Palsu

Moskow yang menyumbang sekitar seperempat dari angka penularan infeksi baru harian Rusia, telah membuka 70 pusat vaksinasi pada Sabtu (5/12). Para dokter, guru dan pekerja kota diundang untuk mendaftar vaksinasi. Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan, dalam hitungan jam sejak sistem pendaftaran vaksinasi mulai dioperasikan pada Jumat (4/12), sekitar 5.000 warga Moskow langsung mendaftar.

Rusia sesumbar mengatakan bahwa Sputnik V merupakan vaksin Covid-19 terdaftar pertama di dunia setelah pemerintah Rusia memberikan persetujuan regulasi pada awal Agustus. Langkah ini menuai kritik para ahli di dunia internasional yang menyebut bahwa vaksin Sputnik V baru diujicobakan pada beberapa orang saja pada saat itu.

Namun, Putin tak hirau. Ia justru balik merespon dengan menyatakan bahwa salah seorang putrinya merupakan penerima vaksin terawal.

Baca Juga: Bahrain Beri Ijin Darurat Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer dan BioNTech

Beberapa bulan belakangan, vaksin Sputnik V telah ditawarkan pada para pekerja kesehatan dan guru, meskipun saat itu vaksin ini masih berada dalam tahap pengujian lanjut. Sejumlah pejabat tinggi Rusia menyatakan bahwa mereka juga menerima vaksinasi. Awal pekan ini, pihak militer Rusia mulai melakukan vaksinasi pada para awak kapal Angkatan Laut (AL) Rusia yang dijadwalkan segera berangkat dalam misi militer.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko menyatakan pada Rabu bahwa lebih dari 100.000 orang di Rusia telah menerima suntikan vaksin Sputnik V.

Vaksin gratis ini ditawarkan pada warga Rusia yang berusia 18 – 60 tahun yang tidak menderita penyakit kronis dan tidak sedang hamil atau menyusui.

Vaksin berdosis 88 mililiter ini dikembangkan oleh Institut Gamaleya yang berbasis di Moskow. Studi lanjutan yang diterapkan pada 40.000 relawan telah diumumkan dua minggu setelah pemerintah memberikan persetujuan vaksin yang pengembangannya masih terus berlangsung hingga kini itu.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Pesan Vaksin Covid-19 Dalam Skala Besar

Bulan lalu, para peneliti vaksin mengatakan, analisa sementara dari data percobaan menunjukkan bahwa vaksin Sputnik V 91,4% efektif. Kesimpulan ini didasarkan pada angka infeksi sejumlah 39 kasus pada 18.794 peserta penelitian yang telah menerima dosis vaksin dan obat kosong. Angka tersebut jauh di bawah angka infeksi yang digunakan para pembuat obat barat saat menilai keefektifan vaksin mereka. Dua vaksin lain rancangan Rusia juga masih berada dalam tahap pengujian.

 Pada Rabu, Inggris menjadi negara barat pertama yang mengesahkan penggunaan vaksin melawan Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Pfizer asal Amerika Serikat (AS) dan BioNTech asal Jerman.

Baca Juga: Inggris Jadi Negara Pertama yang Sahkan Vaksin Covid-19 Teruji

Di musim gugur ini, Rusia kembali mengalami kebangkitan Covid-19 yang ditandai dengan lonjakan kasus infeksi baru yang melampaui jumlah awal kasus infeksi di awal pandemi. Namun, pemerintah Rusia masih menahan diri untuk menerapkan lockdown ketat yang sempat diberlakukan pada musim semi lalu.

Pada Sabtu, Rusia melaporkan adanya rekor baru infeksi harian di angka 28.782, termasuk sejumlah 7.993 kasus infeksi di Moskow. Sejak awal pandemi, satuan tugas pemerintah Rusia telah mencatat total 42.684 kematian terkait Covid-19.

Dengan jumlah total kasus Covid-19 sebanyak lebih dari 2,4 juta kasus yang terkonfirmasi, Rusia menempati peringkat ke-4 kasus Covid-19 terbanyak setelah AS, India dan Brasil.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x