Kompas TV nasional sapa indonesia

Edhy Prabowo Resmi Jadi Tersangka, Jokowi Bersiap Reshuffle Kabinet? Ini Penjelasan KSP

Kompas.tv - 27 November 2020, 23:01 WIB

KOMPAS.TV - Kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus Kader Partai Gerindra, Edhy Prabowo, dianggap sejumlah kalangan, sebagai momen yang tepat bagi Presiden Joko Widodo untuk melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.

Menanggapi kasus yang menimpa menterinya ini, Joko Widodo pun percaya KPK akan bekerja profesional dan transparan.

Edhy Prabowo yang kini telah menjadi tahanan KPK telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Surat pengunduran diri, diajukan pada Kamis kemarin (26/11/2020) dan telah diterima oleh Presiden Jokowi.

Sementara itu, Partai Gerindra menyerahkan sepenuhnya wewenang pengganti Edhy Prabowo kepada Presiden Jokowi.

Gerindra juga memastikan, posisi Edhy Prabowo di partai sebagai wakil ketua umum juga segera akan dicarikan pengganti.

Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari berpendapat, wacana perombakan kabinet seiring dengan kasus suap yang menjerat Menteri KKP Edhy Prabowo akan bergantung pada kebutuhan pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebelumnya, dalam Program Rosi Spesial, Presiden Joko Widodo sempat mengatakan, perombakan kabinet bisa ia lakukan kapan saja. Jokowi menegaskan, proses penggantian menteri yang berasal dari elite politik, tidak harus dikonsultasikan dengan Ketua Umum Partai.

Dalam wawancara dengan Rosianna Silalahi, Presiden Joko Widodo mengatakan perombakan kabinet bisa ia lakukan kapan saja. Jokowi menegaskan, proses penggantian Menteri yang berasal dari elite politik, tidak harus dikonsultasikan dengan Ketua Umum Partai.

Edhy Prabowo resmi menjadi tahanan KPK dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap ekspor benih lobster.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menyebutkan jika ada sejumlah pertimbangan Presiden dalam memilih Menteri. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x