Kompas TV regional berita daerah

Pandemi Memunculkan Beragam Kreativitas Warga

Kompas.tv - 27 November 2020, 15:40 WIB
Penulis : KompasTV Jember

MALANG, JEMBER, KEDIRI, KOMPAS.TV – Larangan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19 justru melahirkan sejumlah kreativitas warga. Beragam kreasi dan inovasi muncul dari sekedar mengisi waktu luang, hingga menghasilkan omzet jutaan rupiah.

Kreasi pertama datang dari Kota Batu, Jawa Timur. Rudi Eko, warga Dusun Torongrejo, Kelurahan Temas, Kota Batu berhasil mengubah popok bayi bekas sekali pakai atau diapers menjadi pot bunga.

Awalnya pria yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu ini prihatin akan banyaknya sampah popok bayi yang dibuang ke sungai. Ia pun tergerak untuk memanfaatkan sampah-sampah tersebut agar tidak mencemari lingkungan.

Untuk mengubah diapers menjadi pot bunga, Eko harus membersihkan popok dari gel. Setelah bersih, popok kemudian direndam ke dalam campuran semen dan lem. Popok selanjutnya dibentuk di atas pot beragam ukuran. Setelah  dijemur dan kering, pot bunga lalu dicat agar tampilannya lebih menarik.

Untuk satu buah pot bunga, Eko menjualnya dengan harga 10 ribu hingga 40 ribu rupiah. Tidak hanya di Kota Batu, pot bunga buatan Eko juga sudah dikirim hingga ke Pulau Kalimantan.

Mengurangi pencemaran lingkungan juga dilakukan sekelompok mahasiswa di Jember, Jawa Timur. Mereka memanfaatkan minyak goreng bekas atau minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan.

Bahan-bahan yang digunakan antara lain, minyak jelantah, arang kayu, air dan bubuk soda api atau natrium hidroksida. Proses pembuatannya dimulai dari menjernihan kotoran minyak jelantah selama 24 jam menggunakan campuran arang kayu.

Minyak jelantah yang sudah jernih kemudian dicampur dengan bubuk soda api dan air secukupnya. Lalu aduk menggunakan blender hingga mengental seperti pasta. Biarkan adonan mengeras kurang lebih dua jam. Adonan tersebut kemudian dicetak kedalam cetakan dengan bentuk dan ukuran sesuai selera.

Sabun cuci minyak jelantah ini hanya bisa digunakan untuk mencuci tangan, piring, atau pakaian, tidak dianjurkan untuk mengganti sabun mandi.

Inovasi mahasiswa selam pandemi juga datang dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Romadhon Ilham Imani, mahasiswa asal Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri ini berhasil mengolah kulit semangka menjadi keripik yang renyah dan gurih.

Proses pembuatan keripik kulit semangka terbilang mudah. Pertama, kulit semangka dipotong tipis, lalu dicuci kemudian dicampur dengan tepung serta bumbu. Barulah kulit semangka siap digoreng selama 15 menit dengan api kecil.

Setelah matang, kulit semangka kemudian diberi beberapa varian rasa seperti balado dan sapi panggang. Sensasi rasa gurih dan segar dari keripik semangka itulah yang membuat konsumen ketagihan.

Berkat kerja kerasnya tersebut, kini Ilham mampu menjual rata-rata 1.200 kemasan keripik kulit semangka setiap bulan. Di masa pandemi Covid-19 ini, ia juga bisa memberikan pekerjaan dan penghasilan bagi 6 orang tetangganya.

Pandemi Covid-19 memang mengharuskan warga untuk lebih banyak beraktivitas di rumah saja. Nah, beragam inovasi tersebut bisa menjadi inspirasi bagi anda, untuk memanfaatkan waktu di rumah dengan kegiatan yang produktif.

#KreativitasDiTengahPandemi #MengolahLimbahJadiBerkah 

 

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x