Kompas TV nasional sosial

Pemerintah Kaji Masa Libur Panjang Akhir Tahun 2020, Cuti Bersama Berkurang?

Kompas.tv - 24 November 2020, 19:27 WIB
pemerintah-kaji-masa-libur-panjang-akhir-tahun-2020-cuti-bersama-berkurang
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah sedang mengkaji masa libur panjang pada akhir tahun 2020.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan kajian tersebut sebagai evaluasi dari dampak libur panjang terhadap penyebaran Covid-19 di masyarkat.

Dalam catatan Satgas Covid-19, libur panjang sangat berkontribusi meningkatkan kasus baru.

Baca Juga: Usai Libur Panjang Pasien RSD Wisma Atlet Naik 60 Persen

Hal ini lantaran kurang disiplinnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Terutama menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Wiku mengingatkan masa libur akhir tahun 2020, memiliki durasi lebih panjang yang berpotensi sebagai manifestasi kasus Covid-19 dua hingga tiga kali lipat lebih besar dari masa libur sebelumnya.

Untuk itu jugalah, sambung Wiku, pemerintah saat ini mengkaji masa periode libur panjang akhir tahun. Sebab berdasarkan analisa sebelumnya, libur panjang di masa pendemi cenderung memakan korban.

“Pada prinsipnya apapun keputusan yang diambil pemerintah maka keputusan ini akan mengutamakan keselamatan mayarakat di tengah pandemi Covid-19,” ujar Wiku saat jumpa pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Libur Panjang Akhir Tahun Dikurangi

Lebih lanjut Wiku menjelaskan dalam catatan Satgas Covid-19, pada libur panjang Idul Fitri di bulan Mei lalu, angka kasus baru Covid-19 meningkat 69-93 persen yang terjadi pada Juni 2020 atau dua minggu setelah libur.

Kemudian pada awal September 2020, kasus baru meningkat 58-118 persen lantaran adanya libur panjang pada akhir Agustus.

Selanjutnya kasus baru di pekan kedua November 2020 meningkat 17-22 persen akibat adanya libur panjang pada akhir Oktober 2020.

Kasus aktif nasional hingga 22 November 2020, mencapai 12,78 persen atau turun 0,05 persen dari minggu sebelumnya.

Baca Juga: 7 Daerah Jabar Masuk Zona Merah, Usai Libur Panjang

Angka masih cenderung mendatar menandakan laju penurunan kasus aktif terhenti atau dengan kata lain penularan tidak terkendali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurut Wiku hal tersebut disebabkan libur panjang dan kegiatan kerumunan.

Ada banyak hal bagi pemerintah daerah untuk menekan angka kasus baru pasca-libur panjang. Seperti meningkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19 terutama bagi orang-orang dengan riwayat perjalanan serta lakukan penelusuran kontak erat dengan masif untuk mendeteksi kasus.

“Kami meminta jangan sampai kerja keras selama 8 bulan ini menjadi rusak karena ketidak sabaran ketidak hati-hatian ketidak pedulian Pemda maupun masyarakat. Kembali diingatkan selama belum ada vaksin maka protokol kesehatan obat rampung menekan penularan,” ujar Wiku.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x