Kompas TV internasional kompas dunia

Tim Donald Trump Coba Berikan Pembenaran terkait Keengganan Lakukan Transisi Kekuasaan

Kompas.tv - 23 November 2020, 09:21 WIB
tim-donald-trump-coba-berikan-pembenaran-terkait-keengganan-lakukan-transisi-kekuasaan
Petahana Presiden AS, Donald Trump. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Tim petahana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mencoba memberikan pembenaran terkait keengganan Trump melakukan transisi kekuasaan.

Menurut mereka hal yang sama juga dialami oleh presiden berusia 74 tahun tersebut saat terpilih sebagai Presiden AS pada 2016.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Pers Pemerintahan Trump, Kayleigh McEnany.

Baca Juga: Jerman Mulai Suntikkan Vaksin Covid-19 Bulan Depan

“Perlu diingat bahwa presiden (Trump) juga tak pernah diberikan transisi kekuasaan yang seharusnya. Kepresidenannya tidak pernah diterima,” ujar McEnany dikutip dari AP.

Pembenaran tersebut adalah bagian dari upaya Trump dan timnya untuk merusak legitimasi dari Presiden AS terpilih, Joe Biden untuk mendapatkan haknya melakukan transisi.

Namun, apa yang diungkapkan McEnany merupakan sebuah kebohongan, dan tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Baca Juga: Biden Mulai Susun Kabinet, Pelantikan Menteri Akan Menyesuaikan Dengan Situasi Pandemi

Seperti dilansir dari AP, sehari setelah Trump terpilih sebagai Presiden AS, Barack Obama mengundangnya ke Gedung Putih dan mengantarkannya ke Kantor Oval.

Bahkan, pembantu Obama menawarkan pertolongan kepada calon staf dari Trump.

“Prioritas nomor satu saya pada dua bulan mendatang adalah mencoba memfasilitasi masa transisi dan memastikan presien terpilih kami sukses,” ujar Obama ketika itu.

Sebelumnya, Trump merasa tak terima kalah di Pemilihan Presiden 2020 dari Biden.

Baca Juga: Angka Covid-19 di Turki Cetak Rekor Dua Hari Berturut-Turut

Dia pun menuduh telah terjadi kecurangan di sejumlah negara bagian dan merasa dirinya yang seharusnya menang, meski tak ada bukti.

Trump pun menegaskan tak akan melakukan transisi kekuasaan dan merasa dirinya yang paling berhak untuk melanjutkan tugasnya sebagai presiden pada periode kedua.

Pria yang juga miliuner itu pun sempat mengatakan sebelum pemilihan Presiden bahwa dirinya tak akan menyerah dengan mudah jika kalah.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x