Kompas TV internasional kompas dunia

Bisnis Lobster AS Berharap Stabilitas Pasca Era Trump Yang Kisruh

Kompas.tv - 23 November 2020, 00:23 WIB
bisnis-lobster-as-berharap-stabilitas-pasca-era-trump-yang-kisruh
Stephanie Nadeau, pemilik The Lobster Company, tengah memegang lobster. Foto diambil pada Rabu (18/11). (Sumber: AP Photo / Robert F. Bukaty)
Penulis : Vyara Lestari

PORTLAND, KOMPAS.TV – Boleh-boleh saja jika Presiden Amerika Serikat (AS) petahana Donald Trump mengklaim dirinya sebagai teman para pebisnis lobster di New England. Namun, para anggota industri lobster AS justru mengatakan, mereka mengharapkan sesuatu yang dianggap sangat kurang di bisnis lobster di era Trump ini: stabilitas.

Seperti dikutip dari Associated Press, Minggu (22/11), perang dagang yang dilancarkan Trump terhadap China berdampak buruk pada industri lobster, yang sebagian besar berbasis di Maine. Trump, yang berkampanye habis-habisan di Maine dan memenangkan suara elektoral di negara bagian ini, menjanjikan bantuan ekonomi dan reformasi lingkungan demi keuntungan bisnis lobster. Partai Republik bahkan menampilkan pebisnis lobster Jason Joyce sebagai salah satu pembicara dalam pertemuan nasionalnya.

Baca Juga: Hilangkan Monopoli Ekspor Benih Lobster, HIPMI Minta Pemerintah Libatkan Asosiasi Dunia Usaha

Namun, yang sesungguhnya dibutuhkan industri lobster adalah kepastian bahwa mereka bisa menjual lobster ke negara-negara lain tanpa tarif yang mengikat leher, kata Stephanie Nadeau, pemilik The Lobster Company di Maine. Ia, juga sejumlah pebisnis lobster lain, berharap bahwa kepastian stabilitas akan datang di bawah Presiden AS terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden.

“Kami tidak bisa berencana. Kami tidak bisa hidup dalam kekisruhan,” keluhnya. “Perang dagang (Trump), akankah itu berlangsung seminggu, sebulan, atau empat tahun?! Bagaimana kami bisa beroperasi dalam ketidakstabilan ini?”

Baca Juga: Perdagangan Benih Lobster Ilegal Kembali Digagalkan

Ekspor lobster AS ke China, yang menjadi pembeli utama hidangan laut, langsung menurun tajam begitu pemerintahan Trump melancarkan perang dagang. Sebagai akibatnya, China memberlakukan tarif mencekik pada lobster AS, dan para eksportir mengalami kerugian lebih dari 80% pada pertengahan 2019 pertama.

Lalu, musim panas tahun ini, Trump mengarahkan Departemen Pertanian untuk memberikan bantuan finansial bagi nelayan lobster untuk menutupi kerugian pendapatan yang hilang akibat tarif ekspor ke China. Trump juga menengahi perjanjian baru dengan China, yang setuju untuk mulai membeli lobster AS lagi.

Baca Juga: Viral! Bakso Yang Bikin Heboh Bakso Lobster



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x