Kompas TV nasional berita kompas tv

Wapres Maruf Amin: Umat Islam Berperan Strategis dalam Pembangunan SDM Unggul

Kompas.tv - 21 November 2020, 12:09 WIB
wapres-maruf-amin-umat-islam-berperan-strategis-dalam-pembangunan-sdm-unggul
Wapres Maruf Amin saat menghadiri acara Penutupan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVIII (20/11/2020) (Sumber: KIP SETWAPRES)
Penulis : Sadryna Evanalia

JAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan umat Islam sebagai mayoritas bangsa Indonesia beperan dalam menentukan dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul.

“Umat Islam sebagai mayoritas bangsa ini, sangat menentukan dalam mempersiapkan SDM unggul ini,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Penutupan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional XXVIII secara virtual pada Jumat (20/11/2020).

Wakil Presiden mengajak seluruh elemen bangsa khususnya umat Islam memiliki perhatian besar dalam pembangunan SDM.

“Kita harus mempunyai perhatian yang besar pada pembangunan SDM ini, yang sasarannya adalah terwujudnya manusia yang bertakwa, pekerja keras, yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berahlak mulia,” tegasnya.

Wapres juga mengingatkan pentingnya umat Islam untuk mempertahankan moderasi dalam beragama, yakni dengan meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, sehingga menghasilkan cara pandang, sikap, dan perilaku yang selalu mengambil posisi jalan tengah di antara dua hal ekstremitas (tatharrufaini).

“Dua hal ini adalah antara jasmani dan rohani, antara teks dan konteks, antara idealitas dan kenyataan, antara hak dan kewajiban, antara orientasi keagamaan dan orientasi kebangsaan, antara kepentingan individual dan kemaslahatan umat/bangsa, serta keseimbangan antara masa lalu dan masa depan,” urainya.

Lebih lanjut, Wapres menjabarkan bahwa pemahaman Islam yang moderat (wasathiyah) adalah pemahaman yang tidak tekstual dan tidak pula liberal, tidak berlebihan (ifrâth) tetapi juga tidak gegabah (tafrîth), dan tidak pula memperberat (tasyaddud) tetapi juga tidak mempermudah (tasâhul).



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x