Kompas TV regional sosial

Kemenag Bangun Laboratorium Keagamaan di Papua

Kompas.tv - 15 November 2020, 19:17 WIB
kemenag-bangun-laboratorium-keagamaan-di-papua
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani saat berada di pembangunan laboratorium keagamaan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Sorong, Papua. (Sumber: Humas Ditjen Pendis Kemenag RI)
Penulis : Deni Muliya

PAPUA BARAT, KOMPAS.TV - Dalam rangka memperkuat program Kita Cinta Papua (KCP), Kementerian Agama (Kemenag) membangun laboratorium keagamaan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Sorong, Papua.

Baca Juga: Kampung Zakat Kemenag Merambah Papua, Perkuat Kesadaran Keragaman dan Kemajemukan

Peletakkan batu pertama pembangunan gedung ini dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani.

"Pendidikan di madrasah tidak hanya transformasi ilmu, akan tetapi harus ada proses transformasi nilai," ujar Ramdhani sebelum melakukan peletakan batu pertama, Jumat (13/11/2020).

Ramdhani mengingatkan pentingnya membangun budaya kerja yang transformatif dan humanis.

Menurutnya, guru juga harus mampu berperan sebagai pemimpin. Pemimpin lahir untuk melayani umat. 

"Dan kepemimpinan yang transformatif adalah dia yang mampu melakukan seluruh kaidah kepemimpinan ketika ada hal yang dipandang perlu dilakukan,” tutur Ramdhani.

Guru Besar UIN Bandung ini mengatakan, juga harus mengedepankan sikap humanisme dalam mengajar.

Baca Juga: Kemenag Perkuat Pendidikan Karakter Guru Madrasah di Era Teknologi Digital

Menurutnya, proses pendidikan yang berlangsung di madrasah harus mampu menampilkan nilai-nilai kemanusiaan.

"Setiap proses kegiatan belajar mengajar di madrasah, jangan sampai menjadi beban tersendiri bagi anak didik kita," kata Ramdhani.

"Jangan kita bebani anak didik dengan hal yang di luar kemampuan mereka. Esensi dari humanisme adalah menempatkan sesuai pada tempatnya sesuai dengan porsinya,” kata Ramdhani menegaskan.

Sebagaimana diketahui, wilayah Papua memiliki banyak pulau, juga dengan daerah yang masih ada beberapa yang diakses secara sulit. 

Maka dari itu, selama tiga hari di Papua, Dirjen Pendis menyapa secara langsung para guru yang berada di bagian Timur Indonesia untuk dilatih kapasitas mereka.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x