Waspadai "Second Wave" Pandemi Covid-19, Lakukan 3 Hal Ini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat di berbagai belahan dunia saat ini sedang mengalami fenomena second wave pandemi Covid-19. Second wave atau lonjakan kedua adalah tren kenaikan kasus yang kembali memuncak setelah melalui kurva penambahan kasus yang melandai.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai kondisi ini.

"Bahwa lonjakan kasus, merefleksikan kenaikan kasus aktif atau orang yang sakit, baik yang tengah menjalani isolasi atau dirawat akibat Covid-19," jelasnya saat memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Prancis Menurun Semenjak Lockdown

Wiku menyebut berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala Covid-19 akan muncul setelah 5 atau 6 hari sejak terpapar virus Covid-19, atau paling lama dapat dirasakan setelah 14 hari, bahkan terkadang tidak tampak sakit.

Ada dua istilah untuk membedakan pasien Covid-19, antara lain asimtomatik yang berarti dapat menularkan tanpa menunjukkan gejala apapun, dan presimptomatik yaitu orang yang masih dalam tahap pengembangan gejala atau berada dalam masa inkubasi.  

Wiku juga merujuk pada tiga penelitian dari tiga rumah sakit di Wuhan, China, tahun 2020. Ketiga penelitian itu menyatakan bahwa, kebanyakan penderita Covid-19 yang tidak bergejala adalah populasi berusia muda dan berpotensi menularkan orang-orang sekitarnya.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk menekan risiko penularan secara maksimal dengan menerapkan 3M sebagai tiga hal utama, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. 

Baca Juga: Bersama Tim MUI dan Lainnya ke China, Pemerintah Pastikan Kehalalan Vaksin Covid-19

"Saya imbau masyarakat jangan lengah, karena pandemi masih berlangsung. Dan saya apresiasi seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas,  pemerintah dan masyarakat karena kerja samanya bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 sampai sekarang," ujar Wiku.