JAKARTA, KOMPASTV. Nilai tukar rupiah yang cenderung menguat dan stabil, membuat Bank Indonesia (BI) semakin percaya diri. Mata uang garuda, diperkirakan masih berpotensi kembali lebih kuat.
Tahun ini, mata uang garuda sempat tertekan hebat dan berlari melemah ke titik Rp16.575 per dolar Amerika Serikat (AS). Tepatnya pada 23 Maret, bersamaan dengan kepanikan global akibat pandemic corona.
Tetapi sampai 9 November lalu, rupiah sudah kembali prima, dan menguat 17,8 persen. Ini berarti, dihitung dari awal tahun alias year to date, rupiah “hanya” melemah 1,2 persen.
“Rupiah mulai bergerak stabil, bahkan cenderung menguat,” papar Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia.
Baca Juga: Sentimen Vaksin dan Hasil Pilpres AS Dorong Rupiah dan IHSG Menguat!
Masih Berpotensi Menguat
Penguatan rupiah, selain berkat berbagai kebijakan stabilisasi yang dilakukan otoritas moneter, juga karena euforia kemenangan Joe Biden, dalam bursa pilpres AS.
Penulis : Dyah Megasari