Kompas TV nasional politik

Pemilu 1999 Ada Partai Masyumi Baru, Yusril: Hasilnya Tak Menggembirakan

Kompas.tv - 10 November 2020, 00:02 WIB
pemilu-1999-ada-partai-masyumi-baru-yusril-hasilnya-tak-menggembirakan
Yusril Ihza Mahendra (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deklarasi Masyumi Reborn pada 7 November bukan kali pertama sejak partai tersebut dibubarkan di era Orde Lama.

Baca Juga: Yusril Ingatkan Pemerintah dan DPR: MK Bisa Batalkan UU Cipta Kerja Secara Keseluruhan

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahenda mengatakan, pada 1999 ada partai yang menggunakan nama Masyumi yakni Partai Masyumi dan Masyumi Baru. 

"Tahun 1999 sudah pernah nama "Masyumi" digunakan pada sebuah partai baru dan ikut Pemilu 1999. Begitu juga nama "Masyumi Baru" pernah pula digunakan dan juga ikut dalam Pemilu 1999. Hasilnya tidak begitu menggembirakan," kata Yusril lewat pesan singkat, sebagaimana dilansir Kompas.com Senin (9/11/2020).

"Sekarang kedua partai itu, baik Masyumi maupun Masyumi Baru, mungkin masih berdiri sebagai partai politik berbadan hukum yang sah dan terdaftar di Kemenkumham. Tetapi dalam beberapa kali Pemilu terakhir sudah tidak aktif lagi," katanya. 

Yusril yang merupakan murid pendiri Masyumi Muhammad Natsir, lebih memilih mendirikan partai tanpa menggunakan nama Masyumi di era reformasi. 

Meskipun demikian, ia mengakui PBB yang ia dirikan terinspirasi dari Masyumi yang didirikan Natsir. 
Namun Yusril mengatakan, bahwa situasi politik di era reformasi berbeda dengan Orde Lama. 

Baca Juga: Banyak Salah Ketik UU Cipta Kerja, Begini Cara Perbaikinya Menurut Yusril Ihza Mahendra

Ia mengatakan, saat ini tak ada pembelahan ideologi yang tajam seperti di era Orde Lama. 

"Saya sendiri ikut mendirikan PBB pada tahun 1998 dan terus ikut Pemilu sejak 1999 sampai Pemilu terakhir tahun 2019. PBB sendiri tidak menyebut dirinya Masyumi, Masyumi Baru atau Masyumi Reborn," papar Yusril. 

"PBB adalah partai baru yang menimba inspirasi dari Partai Masyumi. Sebab saya yakin, zaman sudah berubah. Situasi politik sudah sangat berbeda dengan zaman tahun 1945-1960 ketika Masyumi ada," imbuhnya, menegaskan.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x